POSKOTA.CO.ID - Menjelang penutupan pendaftaran UTBK-SNBT 2025, ribuan calon mahasiswa dibuat pusing oleh masalah teknis yang menghambat proses pendaftaran.
Salah satu masalah utama adalah error pada situs KIP Kuliah (KIPK) dan hilangnya data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
Bagi siswa dari keluarga kurang mampu, masalah ini bukan sekadar gangguan teknis, melainkan ancaman serius terhadap impian mereka untuk kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tanpa terbebani biaya.
Baca Juga: WFA ASN Berlaku Mulai Hari Ini, Berikut Ketentuan dan Jadwal Lengkap Libur Lebaran bagi PNS
Apa yang Terjadi dengan Situs KIPK dan DTKS?
Sejak 21 Maret 2025, banyak pengguna melaporkan kesulitan mengakses situs resmi KIPK (kip-kuliah.kemdikbud.go.id).
Tidak hanya sulit dibuka, fitur sinkronisasi dengan DTKS juga tidak berfungsi. Akibatnya, data penerima bantuan tidak bisa diverifikasi, meskipun sebenarnya sudah tercatat di sistem DTKS Kemensos.
Banyak siswa yang mencoba berkali-kali melakukan sinkronisasi, tetapi selalu mendapatkan notifikasi “Informasi DTKS tidak ditemukan”. Padahal, waktu pendaftaran SNBT semakin mepet, dan masalah ini bisa menggagalkan impian mereka untuk lolos ke PTN.
Dampak pada Pendaftaran SNBT 2025
Proses pendaftaran SNBT melalui laman https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/ mengharuskan peserta menyelesaikan validasi KIPK.
Tanpa status penerima KIPK yang tervalidasi, siswa tidak bisa menikmati pembebasan biaya pendaftaran UTBK. Bagi siswa aktif maupun gap year yang mengandalkan KIPK, masalah ini bisa mengancam kelanjutan pendaftaran mereka.
Desakan dari Calon Mahasiswa
Media sosial dan forum pendidikan ramai dengan keluhan dari calon mahasiswa. Salah satu pengguna menulis, “Halo min, tolong dong segera perbaiki masalah website KIPK. Kami belum bisa menyelesaikan pendaftaran SNBT karena error terus. Waktunya makin mepet!”
Keluhan serupa juga membanjiri kolom komentar akun resmi Kemdikbud dan BPPP SNPMB. Namun, hingga saat ini, belum ada respons resmi dari pemerintah terkait kapan masalah ini akan diperbaiki.