Demonstrasi RUU TNI di Malang berakhir ricuh dan menyebabkan korban luka-luka. (Sumber: X/@sensesual)

Nasional

Aksi Tolak RUU TNI di Malang Berakhir Ricuh, Netizen: Hari Ini Ada Perempuan Dipukulin, Tempat Medis Diancurin

Senin 24 Mar 2025, 07:34 WIB

POSKOTA.CO.ID - Demonstrasi menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI yang digelar di Gedung DPRD Kota Malang pada Minggu, 23 Maret 2025, berakhir ricuh.

Aksi ini tidak hanya menimbulkan korban luka-luka dari pihak demonstran, tetapi juga dari aparat TNI dan Polri yang bertugas mengamankan jalannya unjuk rasa.

Selain itu, kerusakan fasilitas publik seperti kebakaran di pos satpam dan gudang arsip Gedung DPRD turut menjadi catatan kelam dari aksi ini.

Ketua DPRD Kota Malang, Amitya Ratnanggani Sirraduhita, menyatakan penyesalannya atas insiden ini. Menurutnya, penyampaian aspirasi seharusnya bisa dilakukan melalui dialog tanpa harus menimbulkan korban. “Saya sangat menyayangkan karena ada korban. Korban dari manapun kami sayangkan,” ujar Amithya.

Baca Juga: Aries, Taurus dan Gemini Segera Merapat! Cek Peruntungan dalam Informasi Ramalan Berikut ini

Kronologi Kejadian

Demonstrasi yang awalnya berlangsung damai mulai memanas ketika beberapa demonstran melemparkan benda menyerupai molotov dan ban bekas yang telah dibakar.

Akibatnya, dua ruangan di Gedung DPRD Kota Malang terbakar, yaitu pos satpam dan gudang arsip. Kebakaran ini diduga terjadi karena lokasi gedung yang berada dekat dengan kerumunan massa.

Selain kerusakan fisik, aksi ini juga menimbulkan korban luka-luka. Menurut laporan di lapangan, sebanyak 6 aparat TNI dan Polri mengalami luka-luka. Sementara itu, Aliansi Suara Rakyat (ASURO) melaporkan bahwa 7 demonstran dilarikan ke rumah sakit di Kota Malang.

Amithya menegaskan bahwa DPRD Kota Malang akan mengunjungi korban luka, baik dari pihak demonstran maupun aparat. “Insya Allah kita akan visit untuk melihat kondisinya, baik itu dari TNI, Polri, maupun pendemo,” ujarnya.

Suara Masyarakat: Kritik dan Kekecewaan

Melalui platform X (sebelumnya Twitter), akun @sensesual menyuarakan kekecewaannya terhadap insiden ini.

“Hari ini ada perempuan dipukulin. Tempat medis diancurin. Orang dikejar-kejar. Kan, gak ada 24 jam buat DPRD Kota Malang bersih-bersih. Besok bagus lagi, besok ilang coret-coretan dan kertas-kertas itu, gak ada apa-apanya sama nyawa orang-orang yang dianggep kaya sabung ayam,” tulis akun tersebut.

Tidak hanya itu, akun ini juga mengkritik tindakan aparat yang dianggap berlebihan.

“Sampai ke tempat berobat aja digrebek kaya kriminal, padahal udah pada gak berdaya. Stress lo semua. Udah gak ada ruang aman.” lanjutnya

Selain itu, warga sekitar juga melaporkan bahwa suasana di sekitar Gedung DPRD Kota Malang menjadi sangat mencekam.

Biasanya, kendaraan bermotor bisa parkir hingga pukul 24.00, namun pada hari itu, pukul 21.30 WIB, kendaraan sudah diangkut ke Polres.

Dampak dan Langkah Selanjutnya

Kerusakan fisik akibat demonstrasi ini masih dalam proses identifikasi dan inventarisasi oleh DPRD Kota Malang. Amithya menegaskan bahwa meskipun kerusakan barang bisa diperbaiki, nyawa manusia tidak bisa diganti. “Kalau untuk barang kita itu kan bisa tambal sulam, tapi kalau nyawa ini kan tidak bisa diganti,” ujarnya.

Di sisi lain, pihak kepolisian telah mengamankan beberapa demonstran yang diduga terlibat dalam kerusuhan. Amithya menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak yang berwajib.

“Untuk yang diamankan kami serahkan kepada petugas yang berwajib. Artinya kita kan punya tugas masing-masing,” jelasnya.

Baca Juga: Gaji di Atas 6 Juta? Hati-Hati, Kamu Sudah Wajib Bayar Zakat Profesi, Simak Penjelasannya!

Perlunya Ruang Dialog yang Aman

Insiden ini menjadi pengingat betapa pentingnya ruang dialog yang aman dan kondusif antara masyarakat dan pemerintah.

Demonstrasi sebagai bentuk penyampaian aspirasi seharusnya tidak berujung pada kekerasan. Amithya menegaskan bahwa DPRD Kota Malang terbuka untuk berdialog dengan masyarakat.

“Penyampaian aspirasi itu kan bisa disampaikan dengan berbagai bentuk. Tidak harus dengan cara yang menimbulkan korban,” ujarnya.

Tags:
ASUROAmitya Ratnangganikebakaran DPRDkorban lukademonstrasi MalangRUU TNI

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor