Hari Solidaritas Internasional untuk Anggota Staf PBB yang Ditahan dan Hilang diperingati setiap tanggal 25 Maret. (Sumber: Pixabay/padrinan)

Internasional

25 Maret Diperingati sebagai Hari Solidaritas Internasional Anggota Staf PBB yang Ditahan dan Hilang, Begini Sejarahnya!

Senin 24 Mar 2025, 13:45 WIB

POSKOTA.CO.ID - Setiap tanggal 25 Maret, dunia memperingati Hari Solidaritas Internasional untuk Anggota Staf PBB yang Ditahan dan Hilang.

Hari ini ditetapkan untuk menghormati para anggota staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menjadi korban penculikan, penahanan tanpa dasar, atau bahkan kehilangan nyawa saat menjalankan tugasnya di berbagai belahan dunia.

Peringatan ini juga menjadi momentum bagi komunitas internasional untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan bagi pekerja kemanusiaan dan penjaga perdamaian yang sering kali berada di garis depan konflik dan bencana.

Salah satu sosok yang paling dikenal dalam peringatan ini adalah Alec Collett, seorang jurnalis yang bekerja untuk PBB dan diculik pada tahun 1985 saat bertugas di Lebanon.

Lantas, bagaimana sejarahnya tanggal 25 ditetapkan sebagai Hari Solidaritas Internasional untuk Anggota Staf PBB yang Ditahan dan Hilang? Berikut informasinya.

Baca Juga: Mulai Hari Ini Diskon Tol 20 Persen Resmi Berlaku, Cek Daftar Tarif Terbarunya di Sini

Sejarah Hari Solidaritas Internasional untuk Anggota Staf PBB yang Ditahan dan Hilang

Tanggal 25 Maret dipilih untuk memperingati kehidupan Alec Collett, yang menjadi simbol perjuangan staf PBB yang hilang dan ditahan secara paksa.

Collett diculik oleh kelompok militan saat menjalankan tugas jurnalistiknya, dan bertahun-tahun kemudian, jasadnya ditemukan di Lembah Bekaa, Lebanon.

Kasusnya mencerminkan ancaman yang dihadapi oleh banyak pekerja kemanusiaan lainnya untuk berusaha menegakkan perdamaian dan keadilan di wilayah konflik.

Melansir dari situs National Today, sejak berdirinya PBB, lebih dari 3.500 anggota staf telah kehilangan nyawa mereka dalam tugas perdamaian dan kemanusiaan.

Baca Juga: Masih Baru! Kode Redeem Mobile Legends ML Hari Ini 24 Maret 2025, Kejutan Hadiah Memukau untuk Anda

Mereka bukan hanya para diplomat dan penjaga perdamaian, tetapi juga dokter, jurnalis, insinyur, dan relawan yang bekerja untuk membantu masyarakat di berbagai belahan dunia.

Banyak dari mereka harus bekerja di daerah rawan konflik, berhadapan langsung dengan kelompok bersenjata, dan menghadapi kondisi yang berbahaya.

Pada 1990-an, jumlah staf yang hilang atau ditahan meningkat drastis seiring dengan semakin banyaknya misi perdamaian yang dijalankan PBB di berbagai negara.

Keadaan ini memicu seruan global agar keselamatan para staf lebih diperhatikan, mengingat banyak di antara mereka yang bekerja tanpa perlindungan memadai.

Sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman terhadap stafnya, PBB menetapkan Konvensi Keselamatan PBB tahun 1993.

Konvensi ini dirancang untuk memberikan perlindungan hukum bagi anggota staf yang bekerja di zona konflik dan situasi berbahaya lainnya.

Selain itu, berbagai langkah telah diambil untuk meningkatkan keselamatan staf, termasuk peningkatan keamanan di kantor-kantor PBB dan peningkatan prosedur evakuasi bagi mereka yang bertugas di daerah berisiko tinggi.

Demikian sejarah peringatan 25 Maret sebagai Hari Solidaritas Internasional untuk Anggota Staf PBB yang Ditahan dan Hilang.

Tags:
Anggota Staf PBBPBBPerserikatan Bangsa-BangsaHari Solidaritas Internasional untuk Anggota Staf PBB yang Ditahan dan Hilang25 Maret

Mutia Dheza Cantika

Reporter

Mutia Dheza Cantika

Editor