POSKOTA.CO.ID - Setiap tanggal 25 Maret, dunia memperingati Hari Solidaritas Internasional untuk Anggota Staf PBB yang Ditahan dan Hilang.
Hari ini ditetapkan untuk menghormati para anggota staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menjadi korban penculikan, penahanan tanpa dasar, atau bahkan kehilangan nyawa saat menjalankan tugasnya di berbagai belahan dunia.
Peringatan ini juga menjadi momentum bagi komunitas internasional untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan bagi pekerja kemanusiaan dan penjaga perdamaian yang sering kali berada di garis depan konflik dan bencana.
Salah satu sosok yang paling dikenal dalam peringatan ini adalah Alec Collett, seorang jurnalis yang bekerja untuk PBB dan diculik pada tahun 1985 saat bertugas di Lebanon.
Lantas, bagaimana sejarahnya tanggal 25 ditetapkan sebagai Hari Solidaritas Internasional untuk Anggota Staf PBB yang Ditahan dan Hilang? Berikut informasinya.
Baca Juga: Mulai Hari Ini Diskon Tol 20 Persen Resmi Berlaku, Cek Daftar Tarif Terbarunya di Sini
Sejarah Hari Solidaritas Internasional untuk Anggota Staf PBB yang Ditahan dan Hilang
Tanggal 25 Maret dipilih untuk memperingati kehidupan Alec Collett, yang menjadi simbol perjuangan staf PBB yang hilang dan ditahan secara paksa.
Collett diculik oleh kelompok militan saat menjalankan tugas jurnalistiknya, dan bertahun-tahun kemudian, jasadnya ditemukan di Lembah Bekaa, Lebanon.
Kasusnya mencerminkan ancaman yang dihadapi oleh banyak pekerja kemanusiaan lainnya untuk berusaha menegakkan perdamaian dan keadilan di wilayah konflik.
Melansir dari situs National Today, sejak berdirinya PBB, lebih dari 3.500 anggota staf telah kehilangan nyawa mereka dalam tugas perdamaian dan kemanusiaan.
Baca Juga: Masih Baru! Kode Redeem Mobile Legends ML Hari Ini 24 Maret 2025, Kejutan Hadiah Memukau untuk Anda