Namun, unsur-unsur Total Football sudah terlihat dalam gaya bermain Austria’s Wunderteam (1930-an) dan Hungary’s Magical Magyars (1950-an).
Pelatih Inggris Jimmy Hogan serta Jack Reynolds, mentor Michels, turut membentuk dasar-dasar filosofi ini.
Di bawah kepemimpinan Michels, Ajax berhasil menerapkan Total Football dan meraih tiga gelar European Cups berturut-turut dari 1971 hingga 1973.
Baca Juga: Erick Thohir Temui Tim Pelatih Timnas Indonesia, Minta Bangkit Lawan Bahrain
Cruyff menjadi pusat filosofi ini, dengan kebebasan untuk bergerak di berbagai posisi.
Di Piala Dunia 1974, Total Football mencapai puncaknya. Tim Belanda yang dilatih Michels dan dipimpin Cruyff memukau dunia dengan permainan memikat.
Meskipun mereka kalah di final dari Jerman Barat, tim ini tetap dikenang sebagai salah satu tim nasional paling ikonik.