Pelatih Belanda Ini Sebut Sensasi Naturalisasi Timnas Indonesia Berlebihan, Kualitas Belum Cukup di Level Internasional

Minggu 23 Mar 2025, 19:51 WIB
Robert Maaskant, pelatih asal Belanda yang kritik sensasi berlebihan naturalisasi pemain Timnas Indonesia. (Sumber: VoetbalPrimeur)

Robert Maaskant, pelatih asal Belanda yang kritik sensasi berlebihan naturalisasi pemain Timnas Indonesia. (Sumber: VoetbalPrimeur)

POSKOTA.CO.ID - Proyek naturalisasi pemain yang dilakukan PSSI untuk membela Timnas Indonesia dinilai seorang pelatih asal Belanda, Robert Maaskant terlalu dibesar-besarkan.

Robert Maaskant sendiri tercatat berpengalaman menjadi pelatih beberapa klub Eredivisie seperti NAC Breda, Almere City, dan MVV Maastricht.

Sebelumnya dalam unggahan podcast di kanal YouTube Sportnieuws, ia menyebut bahwa sensasi naturalisasi pemain di Timnas Indonesia terlalu berlebihan.

"Sensasinya terlalu dibesar-besarkan, kita sama sekali tidak mengenal tim ini (Timnas Indonesia) dan hampir tidak pernah melihat mereka bermain," ujar Maskant, dikutip Poskota pada Minggu, 23 Maret 2025.

Baca Juga: Menanti Debut Joey Pelupessy dan Emil Audero di Timnas Indonesia Kontra Bahrain

Pelatih asal Belanda ini rupanya tidak terlalu mengenal Indonesia, namun ikut memperhatikan satu persatu pemain Belanda pergi ke Timnas.

"Satu-satunya hal yang akan kia dengar adalah, 'ya, pemain Belanda itu akan pergi ke sana, dan pemain itu juga, dan pemain itu akan pergi ke sana,' sekarang ada sepuluh pemain Belanda di starting line-up Timnas Indonesia," katanya.

Namun meski diperkuat oleh banyak pemain Belanda, Robert Maaskant menilai bahwa kualitas mereka belum cukup untuk berada di level internasional.

Dia juga menyebut bahwa kualitas para pemain itu masih ada jauh di bawah standar Kualifikasi Piala Dunia.

Baca Juga: Ole Romeny Tunjukkan Penampilan Memukau dalam Laga Timnas Indonesia Lawan Australia, Netizen: Tipe Pemain yang Bisa Memanfaatkan Peluang Menjadi Gol

"Tetapi Australia, yang telah bermain di Piala Dunia selama bertahun-tahun, ternyata terlalu kuat bagi mereka," ujar Masskant.

Berita Terkait

News Update