POSKOTA.CO.ID – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hidayana, baru-baru ini membuat pernyataan yang cukup mengejutkan terkait performa Timnas Indonesia.
Menurutnya, kesulitan tim dalam meraih kemenangan tidak hanya soal teknik atau strategi, tetapi juga berkaitan dengan masalah gizi para pemain.
Dadan secara terang-terangan menyebut bahwa pemain Timnas Indonesia kerap kesulitan bermain selama 90 menit penuh karena kondisi fisik yang kurang prima, yang menurutnya disebabkan oleh asupan gizi yang tidak memadai.
Ia bahkan menyoroti bahwa banyak pemain sepak bola Indonesia berasal dari daerah pedesaan, yang menurutnya memiliki akses terbatas terhadap pola makan bergizi.
Baca Juga: Ranking FIFA Indonesia Rentan Disalip Malaysia setelah Timnas Dibantai Australia

“Jangan heran kalau PSSI sulit menang karena bermain 90 menit itu berat. Kenapa? Karena gizinya tidak bagus. Dan banyak pemain bola lahir dari kampung,” kata Dadan Hidayana di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Sabtu 23 Maret 2025.
Lebih lanjut, ia membandingkan kondisi gizi atlet Indonesia dengan Jepang. Menurutnya, Jepang telah menjalankan program makan bergizi selama 100 tahun, yang berkontribusi pada peningkatan IQ dan performa atletik mereka.
Pernyataan Dadan ini menuai reaksi keras dari berbagai pihak, salah satunya Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani.
Ia menilai pernyataan tersebut terlalu berlebihan dan tidak seharusnya mengaitkan performa Timnas Indonesia dengan masalah gizi secara serampangan.
Menurutnya, meskipun gizi berperan penting dalam pembentukan atlet yang kuat, masih banyak faktor lain yang memengaruhi performa tim nasional, seperti pembinaan pemain, infrastruktur olahraga, dan strategi kepelatihan.