LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Puluhan warga Desa Tambak, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, melakukan perbaikan jalan rusak di jalur Sabagi-Muncang secara swadaya.
Anggaran yang digunakan untuk 30 titik kerusakan di sepanjang ruas jalan tersebut berasal dari hasil iuran warga.
Salah seorang tokoh pemuda Tambak, Dedi Kusnadi mengungkapkan, perbaikan jalan yang dilakukannya bersama puluhan warga yang lain, karena jalan tersebut sudah 20 tahun lebih belum pernah ditangani pemerintah.
Sementara kondisi jalan rusak parah, sehingga dapat menghambat terhadap aktivitas warga dan juga rawan kecelakaan lalulintas.
Baca Juga: Viral di Medsos, Bupati Lebak Minta Dinas Pendidikan Perbaiki Jalan Rusak
"Kami melakukan bakti sosial memperbaiki ruas jalan yang rusak. Kami iuran dana untuk bisa membeli bahan material untuk menangani jalan ini," ungkap Dedi, Minggu 23 Maret 2025.
Dikatakannya, ruas jalan Sabagi-Muncang tersebut merupakan jalan Kabupaten Lebak, ruas jalan ini rusak sudah 20 tahun lamanya belum pernah dibangun.
Makanya ia dan puluhan warga lainnya melakukan pembangunan secara swadaya.
"Selama puluhan tahun kami masyarakat di sini belum pernah merdeka, soalnya akses jalan yang menjadi kebutuhan masyarakat kondisinya rusak parah. Sehingga dapat menghambat terhadap pertumbuhan ekonomi warga," katanya.

Diakuinya, terdapat sekitar 30 titik dengan kerusakan cukup parah di sepanjang ruas jalan ini.
Untuk meminimalkan risiko bagi pengguna jalan, dilakukan pengurugan agar kondisi jalan lebih aman.
Baca Juga: Pemprov Banten Bakal Bangun Jalan Rusak di Pandeglang
"Kalau kata orang itu Indonesia Merdeka dari tahun 1945. Tapi kami masyarakat di sini belum merasakan kemerdekaan sejak tahun 2007, jadi sudah sekitar 20 tahun kami belum merasakan jalan mulus," ujarnya.
Menurutnya, masyarakat di sini khususnya Desa Tambak sudah mengeluh atas kondisi jalan tersebut.
"Namun, hingga saat ini belum ada respon dari pemerintah hingga akhirnya kami masyarakat Tambah harus turun tangan melakukan perbaikan secara swadaya," tuturnya.
Bahkan sudah pernah mengajukan baik melalui desa, kecamatan bahkan hingga melakukan aksi demo ke Kabupaten Lebak.
"Masyarakat juga pernah mengajukan ke Provinsi Banten, bahkan dua kali melakukan aksi demo meminta jalan ini dibangun, tidak ada tanggapan juga," sambungnya.
Melalui aksi gotong royong membangun jalan secara swadaya ini. Harapan warga agar pihak pemerintah baik Pemkab Lebak maupun Pemprov Banten, terenyuh hatinya untuk membangun jalan rusak ini.
"Semoga saja pemerintah ada perhatiannya terhadap kondisi masyarakat. Kami rela mengorbankan waktu, tenaga bahkan materi untuk jalan ini yang menjadi tanggungjawab pemerintah. Kami mohon jalan ini segera dibangun," harapnya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Lebak yang dapat dimintai keterangan terkait pembangunan jalan secara swadaya oleh warga tersebut.