POSKOTA.CO.ID - Nama Francisca Christy Rosana, atau yang akrab disapa Cica, tengah menjadi sorotan setelah menerima dua paket teror mengerikan dalam sepekan terakhir. Sosok jurnalis politik Tempo ini diduga menjadi target intimidasi, menyusul laporan-laporan investigatif yang tengah ia tangani bersama timnya.
Tak tanggung-tanggung, Cica pertama kali dikirimi sebuah kepala babi yang masih berlumuran darah, diikuti dengan paket kedua berisi enam bangkai tikus tanpa kepala.
Teror tersebut terjadi di tengah kesibukannya mengupas berbagai isu politik nasional yang sensitif, terutama lewat laporannya di rubrik politik Tempo dan podcast Bocor Alus Politik, yang rutin tayang di kanal YouTube Tempodotco.
Baca Juga: Kantor Tempo Diteror Bangkai Tikus Terpenggal, Netizen Beri Dukungan
Jejak Karier Cica: Jurnalis Politik dengan Rekam Jejak Panjang
Lahir dari dunia akademik sastra, Cica menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan lulus dari jurusan Sastra Indonesia pada tahun 2014.
Karier jurnalistiknya dimulai tak lama setelah itu. Ia sempat bekerja di PT Sinar Kasih sebagai staf penulis sebelum akhirnya bergabung dengan Tempo pada tahun 2015.
Di Tempo, Cica menunjukkan ketekunan dan ketajaman analisis yang membuatnya dipercaya menggarap berbagai liputan politik strategis. Ia dikenal sebagai jurnalis yang tak mudah goyah, bahkan saat mengangkat isu-isu kontroversial yang menyingkap dinamika kekuasaan di balik layar.
Salah satu pengalaman peliputannya yang mencuri perhatian adalah ketika ia meliput langsung kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia pada 2024. Namun, ketertarikannya tetap kuat pada isu dalam negeri, khususnya seputar politik dan kebijakan publik.
Baca Juga: Kardus Berisi Tikus Tanpa Kepala Ditemukan di Kantor Tempo, Publik Desak Polisi Usut!
Bocor Alus Politik: Ruang Diskusi Politik yang Tajam dan Lugas
Selain aktif sebagai reporter, Cica juga menjadi host di Bocor Alus Politik, podcast yang kerap membahas intrik politik nasional secara mendalam namun tetap ringan.
Melalui platform ini, ia sering kali menyampaikan analisis tajam tentang isu-isu yang belum banyak dibahas media lain.