POSKOTA.CO.ID - Arnold Poernomo ikut memberikan komentar soal insiden hilangnya daging rendang sebanyak 200 kg saat memasak di daerah Palembang, Sumatera Selatan.
Chef Arnold menjadi salah satu publik figur yang ikut menyoroti terkait konten Willie memasak daging 200 kg yang akhirnya menjadi viral dan dikecam khususnya oleh warga Palembang.
Melansir dari akun X pribadinya @ArnoldPoernomo mengunggah cuitan terkait narasi dalam konten konten kreator tersebut dinilai menyinggung warga Palembang.
Sebagai orang yang telah berkecimpung di dunia kuliner mengatakan memasak rendang dengan jumlah besar itu tidak mudah.
Baca Juga: Willie Salim Minta Maaf, Klarifikasi soal 200 Kg Rendang yang Hilang di Palembang
Menurutnya, hingga saat ini yang berhasil dan tertata dalam hal masak besar yakni hanya Bobon Santoso.
"Masak besar dan bagi bagi itu ga gampang dan selama ini yang bisa eksekusi dengan baik dan tepat waktu cuma Bobon," tulis Arnlod yang dikutip Poskota pada Minggu, 23 Maret 2025.
Salah satu juri Master Chef itu menjelaskan bahwa masak besar itu harus membutuhkan perencanaan yang matang mulai dari tim hingga saat melakukan pembagian.
"Butuh team, time planning, masaknya apa, atur pembagian supaya ga rusuh," katanya.
Baca Juga: Willie Salim Bantah Tuduhan Settingan soal Rendang 200 Kg Raib di Palembang
Ayah satu anak itu mengatakan dengan jumlah daging yang sangat banyak itu tidak bisa memasak rendang hanya dalam waktu 3 jam saja.
Sehingga, ia mencurigai Willie Salim memang bertujuan hanya sekadar untuk membuat konten saja tanpa memikirkan hal lainnya.
"Ya masa percaya sama 200 kg daging buat masak rendang dalam 3 jam. Kasian malah dikontenin warga setidak aturan begitu," ucapnya.
Dilaporkan Polisi
Baca Juga: Pesulap Pak Tarno Dapat Bantuan Dari Willie Salim Sebesar Rp50 Juta
Willie Salim resmi dilaporkan ke polisi oleh sejumlah warga Palembang yang merasa dirugikan dengan narasi rendang hilang saat memasak di daerah Palembang.
Terkait konten tersebut, akhirnya menimbulkan kegaduhan dan dinilai telah merusak citra dan nama balik daerah Palembang.
Meski konten kreator itu telah meminta maaf, masyarakat Palembang tetap melaporkannya ke polisi dengan tujuan memberikan efek jera dan pelajaran buat konten kreator lain.
"Kami langsung mengajukan pengaduan masyarakat ke Polda Sumsel," kata Pimpinan Ryan Gumay Lawfirm, Gustryan kepada wartawan.