Ketika dua weton yang harmonis bersatu, seperti Kamis Legi dengan Selasa Kliwon atau Jumat Pon dengan Rabu Wage, dipercaya bahwa pasangan tersebut akan memiliki kehidupan yang harmonis dan bahagia.
Namun, jika weton pasangan dianggap kurang cocok, seperti Minggu Pahing dengan Rabu Wage atau Senin Kliwon dengan Sabtu Pon, tradisi Jawa menyediakan solusi untuk mengatasi ketidakselarasan ini, seperti melakukan ritual doa bersama atau selamatan di hari baik.
Baca Juga: Weton-Weton Ini Diprediksi Akan Menjadi Sukses dan Kaya di Usia Muda Menurut Primbon Jawa
Mitos atau Fakta?
Apakah semua yang dipercayai tentang weton benar adanya, atau hanya mitos belaka? Banyak orang mungkin skeptis terhadap kepercayaan ini, terutama di era modern.
Namun, tradisi weton sebenarnya berakar dari filsafat Jawa yang mendalam. Beberapa ahli budaya menyatakan bahwa weton lebih berfungsi sebagai alat introspeksi, bukan sesuatu yang mutlak.
Meskipun demikian, bagi masyarakat Jawa, weton tetap menjadi bagian penting dalam pengambilan keputusan, seperti memilih hari baik untuk pindah rumah, memulai usaha, atau bahkan menikah.
Contohnya, seseorang dengan weton Jumat Legi mungkin dianjurkan untuk memulai usaha pada hari Rabu Kliwon karena kombinasi energi pada hari itu dianggap membawa keberuntungan.
Weton Jawa adalah warisan budaya yang kaya akan makna dan filosofi. Meskipun tidak semua orang percaya pada pengaruhnya, tradisi ini tetap menjadi pedoman bagi banyak orang dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam hal percintaan.
Yang terpenting, kesuksesan sebuah hubungan tetap bergantung pada usaha, komunikasi, dan saling pengertian antara kedua belah pihak.