Wartawan di Bandung Jadi Korban Kekerasan Saat Liput Aksi Tolak UU TNI

Sabtu 22 Mar 2025, 07:43 WIB
Seorang wartawan media online di Bandung menjadi korban kekerasan pengunjuk rasa tolak RUU TNI. (Sumber: Capture Video Netijen)

Seorang wartawan media online di Bandung menjadi korban kekerasan pengunjuk rasa tolak RUU TNI. (Sumber: Capture Video Netijen)

BANDUNG, POSKOTA.CO.ID – Seorang wartawan media online mengalami tindakan kekerasan saat meliput aksi unjuk rasa menolak UU TNI di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, pada Jumat malam, 21 Maret 2025.

Wartawan tersebut, Faqih dari media online Kompas.com yang menjadi sasaran amukan massa yang mencurigainya sebagai intelijen.

Baca Juga: Demo Penolakan RUU TNI, Ormas Diduga Gunakan Balok dan Sajam untuk Menghadang Massa Aksi di Bandung, Netizen: Bandung Darurat Ormas!

Insiden bermula ketika Faqih tengah merekam momen demonstran yang membakar ban bekas dan melempar bom molotov ke arah Gedung DPRD.

Tanpa diduga, sekelompok massa menudingnya sebagai mata-mata dan langsung menyeret serta menyerangnya.

Sontak dirinya mengalami pukulan di kepala dan tendangan di bagian tubuh lainnya meskipun telah menunjukkan kartu identitas persnya.

"Saya sedang mengambil video di sekitar massa, lalu ada yang berteriak bahwa saya intel. Saya sudah menunjukkan ID card, bahkan ada yang berusaha mengamankan saya dengan mengatakan bahwa saya dari media. Namun, tetap saja saya dipukul," ujar Faqih kepada wartawan.

Beruntung, sejumlah wartawan lain yang berada di lokasi segera bertindak untuk menyelamatkannya, dibantu oleh beberapa anggota kepolisian.

Baca Juga: Heboh Demonstran di Depan Gedung DPR Ngaku Dukung RUU TNI tapi Tak Tahu Alasannya, Netizen Menduga Orang Bayaran

Namun, massa yang masih dalam kondisi emosi terus berusaha mengejar korban hingga ke sebuah rumah makan yang ia gunakan sebagai tempat berlindung.

Selain melakukan kekerasan terhadap wartawan, massa juga merusak beberapa fasilitas di rumah makan tersebut.

Berita Terkait

News Update