Tidak berhenti di situ, ketika berlari menuju rumah makan, seseorang melemparkan botol hingga mengenai bagian belakang kepalanya. Beberapa rekannya segera menarik Faqih masuk ke dalam restoran demi menghindari situasi yang semakin membahayakan.
Tuntutan Pengusutan dan Seruan Perlindungan Jurnalis
Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani oleh pihak kepolisian Polrestabes Bandung. Faqih berharap penyelidikan berjalan transparan dan memberikan keadilan, sekaligus menjadi peringatan agar kejadian serupa tak terulang kepada insan pers lainnya.
Amir Sodikin, Pemimpin Redaksi Kompas.com, menyampaikan kecaman keras atas insiden kekerasan tersebut. Ia menilai serangan terhadap jurnalis adalah bentuk pelanggaran berat terhadap kebebasan pers dan hak masyarakat atas informasi yang bebas dan terpercaya.
"Faqih hanya menjalankan tugasnya sebagai jurnalis, dan sudah menunjukkan identitas resminya. Tuduhan tanpa dasar dan tindakan kekerasan terhadap jurnalis tidak bisa dibenarkan dalam bentuk apa pun," ujar Amir dalam keterangannya.
Kompas.com mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku dan memastikan perlindungan hukum bagi semua jurnalis yang tengah melaksanakan tugas jurnalistik. Mereka juga mengapresiasi pihak-pihak yang telah membantu Faqih di lokasi kejadian.
"Kami tetap berkomitmen untuk menyampaikan berita yang akurat, independen, dan berimbang. Kami tidak akan mundur dari tekanan yang mengancam kebebasan pers," tutup Amir.