POSKOTA.CO.ID - Patrick Kluivert selaku pelatih baru dari Timnas Indonesia memiliki Ambisi tersendiri di laga debutnya kontra Australia di babak kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pelatih berkebangsaan Belanda tersebut dinilai terlalu ingin menunjukkan kapasitasnya agar menjadi sebuah ciri khas baru yang terlepas dari kenangan masa lalu.
Seperti yang diketahui bahwa skuad Garuda harus kalah kelak dari tuan rumah Australia dengan skor 1-5 di pekan ke-7 babak penyisihan grup C.
Seorang pengamat sepak bola, Toni Ho mengatakan bahwa seorang pelatih baru tentunya ingin menunjukkan kemampuannya untuk mengatakan bahwa hasilnya lebih baik daripada pelatih lama.
"Di tim manapun, setiap pelatih baru pasti ingin menunjukkan kapasitas dan hasil jerih payahnya lebih bagus dari pelatih lama," kata Toni.
Namun pengamat tersebut mengatakan bawa pelatih berusia 48 tahun ini terlalu berani dengan ammbisi di dalam dirinya tersebut.
"Tetapi, saya anggap Patrick Kluivert terlalu berani dan bernafsu dengan ambisi pribadinya itu. Jika dia ingin mengubah cara bermain Timnas Indonesia, harusnya secara pelan-pelan," jelas Toni.
Berdasarkan analisa pertandingan sebelumnya Timnas Indonesia, Patrick Kluivert beserta staf pelatih harusnya mengetahui terlebih dahulu mengenai Apa kekurangan dari skuad Garuda.
Baca Juga: Hadapi Timnas Indonesia di GBK, Mohamed Marhoon: Kami Tidak Takut!
Kluivert seharusnya merubah serta menerapkan skema baru secara perlahan dan tidak terlalu banyak sekaligus.
"Jadi tidak frontal seperti lawan Australia itu. Timnas Indonesia bagus di awal, tetapi setelah penalti Kevin Diks gagal, performa tim terus menurun," jelas Toni Ho.
Pria berusia 67 tahun ini mengatakan bahwa meskipun mampu menyerang namun hasilnya pasti tak konsisten terlebih lawan yang menerapkan skema menekan.
"Kalau pun masih menyerang, tapi tidak konsisten. Karena Australia pintar dengan pressing di atas yang membuat Indonesia sulit mengalirkan bola," jelasnya.
Selain itu, dalam urusan pemilihan pemain Kluivert juga dinilai kurang baik serta tak sesuai dengan harapan.
"Cara bertahan, bagaimana kerja lini tengah, dan menyusun serangan tampak amburadul. Karena Patrick Kluivert salah memilih pemain. Terutama di pertahanan dan gelandang," ungkapnya.
Contohnya saja mantan pemain dari Barcelona tersebut lebih memilih Mees Hilgers berduet dengan Jay Idzes daripada memasangkannya dengan Rizky Ridho.
"Banyak orang menilai penampilan Rizki Ridho di Persija turun. Tetapi jangan salah, di Timnas Indonesia dia sangat harmonis dengan Jay Idzes menjaga lini belakang," ucap Toni.
Baca Juga: Update Kondisi Mees Hilgers dan Sandy Walsh Jelang Timnas Indonesia vs Bahrain
Keduanya sudah menjalin hubungan yang kuat sehingga membuat barisan pertahanan dari Timnas Indonesia sulit dibobol.
"Keduanya sudah duet di beberapa pertandingan Timnas Indonesia. Kalau Hilgers berapa kali dia main bareng Jay Idzes?" pungkas Toni.
Selanjutnya Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Bahrain pada pekan ke-8 babak kualifikasi Piala Dunia yang diadakan di SUGBK pada Selasa 25 Maret 2025.