Baca Juga: Begini Perbedaan Malam Lailatul Qadar dan Nuzulul Qur'an Menurut Syekh Ali Jaber
Waspadai Tanda-Tanda Pagi Hari Setelah Lailatul Qadar
Bukan hanya di malam hari, tanda-tanda kehadiran Lailatul Qadar juga bisa dikenali keesokan paginya. Dalam riwayat yang disampaikan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dari sahabat Ubadah bin Shamit RA, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa setelah malam Lailatul Qadar, matahari akan terbit dengan sinar yang lembut, tanpa terik panas yang menyengat. Udara pagi terasa sejuk, suasana alam pun tampak damai.
Tanda ini menjadi semacam "konfirmasi" bagi mereka yang telah menghidupkan malam sebelumnya dengan ibadah. Ada rasa lega, bahagia, dan syukur bahwa amal mereka telah dilakukan di malam yang mulia itu.
Ustaz Tajuddin Arafat menambahkan, tanda pagi setelah Lailatul Qadar ini memberikan semangat baru bagi seorang hamba untuk terus konsisten dalam amal baik, bahkan setelah Ramadhan berlalu.
Menghidupkan Malam Lailatul Qadar: Lebih dari Sekadar Ibadah
Lailatul Qadar bukan hanya soal malam yang tenang atau suasana yang nyaman. Ia adalah puncak perjalanan spiritual Ramadhan. Di malam ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak istigfar dan memohon ampunan Allah SWT. Doa yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW adalah:
"Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni".
"Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai ampunan, maka ampunilah aku."
Menurut Ustaz Tajuddin Arafat, makna ampunan sangat dalam di bulan Ramadhan ini. Karena pada dasarnya, manusia sangat rentan melakukan kesalahan. Oleh sebab itu, memohon ampunan kepada Allah di malam yang penuh berkah ini adalah sebuah keharusan bagi siapa saja yang ingin keluar dari Ramadhan dalam keadaan suci.
Baca Juga: Prediksi Malam Lailatul Qadar Ramadhan 2024, Ketahui Tanda-Tanda dan Faktanya
Jangan Sampai Terlewatkan!
Betapa rugi seseorang yang lalai, sementara malam agung ini hadir tanpa ia manfaatkan. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa saja yang beribadah di malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu.
Bayangkan, seseorang lebih memilih menghabiskan malam itu untuk hal yang sia-sia, padahal satu malam tersebut lebih mulia daripada seribu bulan ibadah! Maka, tak ada kata lain selain memaksimalkan sisa Ramadhan ini, berharap bisa bertemu dan memuliakan malam Lailatul Qadar.
Kesempatan Terbuka Lebar, Siapkah Kita Menyambutnya?
Lailatul Qadar pasti akan datang. Tinggal kita mau menjemputnya atau tidak. Seperti yang disampaikan Ustaz Tajuddin Arafat di akhir tausiyahnya di NU Online, “Tak ada kata tidak bertemu bagi siapa saja yang senantiasa menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan ibadah yang tulus.”