POSKOTA.CO.ID – World Meteorological Organization (WMO) secara resmi menetapkan 23 Maret 2025 sebagai peringatan Hari Meteorologi Sedunia dengan fokus pada peningkatan akses masyarakat terhadap peringatan dini yang akurat dan tepat waktu.
"Tema yang dipilih untuk Hari Meteorologi Dunia mencerminkan isu-isu cuaca, iklim, atau yang berhubungan dengan air," tulis World Meteorological Organization di situs resminya.
Upaya ini bertujuan untuk melindungi komunitas rentan dari dampak cuaca ekstrem seperti badai, banjir, dan gelombang panas yang semakin meningkat akibat perubahan iklim.
"Siklon tropis yang semakin kuat, curah hujan yang dahsyat, gelombang badai, banjir, kekeringan yang mematikan, dan kebakaran hutan terus meningkat.," tulis World Meteorological Organization di platform X, Sabtu 22 Maret 2025.
Baca Juga: Pramono Minta Pembangunan RSUD Internasional Cakung Dimulai Tahun Ini

Pentingnya Meteorologi dalam Mitigasi Risiko Bencana
Menurut laporan dari ESG News, Hari Meteorologi Sedunia menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap layanan meteorologi dan perannya dalam pengurangan risiko bencana (disaster risk reduction).
Dengan edukasi yang tepat, masyarakat dapat lebih siap menghadapi berbagai ancaman cuaca ekstrem dan mengurangi dampak negatifnya.
Selain itu, SDG Knowledge Hub menyoroti bahwa peningkatan sistem peringatan dini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals - SDGs).
Kolaborasi antarnegara menjadi kunci dalam memastikan bahwa semua wilayah, terutama yang masih kekurangan infrastruktur meteorologi, dapat memperoleh akses terhadap peringatan cuaca yang andal.
Teknologi dan Inovasi untuk Peringatan Dini
Dalam mendukung tema tahun ini, Meteoblue menekankan pentingnya pemodelan cuaca yang canggih dan data yang akurat dalam memperkuat sistem peringatan dini.