Obrolan Warteg: Mari Berbagi Kebahagiaan (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Nah Ini Dia

Obrolan Warteg: Mari Berbagi Kebahagiaan 

Jumat 21 Mar 2025, 07:03 WIB

Hidup berbahagia adalah tujuan dasar manusia, sementara untuk bahagia perlu sejahtera. Maknanya bahagia dan sejahtera memiliki relevansi yang sangat erat dan kuat.

Alasan ini pula yang mendasari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan Hari Kebahagiaan Internasional (International Day of Happiness) yang diperingati setiap tanggal 20 Maret.

“Ternyata ada Hari Kebahagiaan di dunia ya,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

“Makanya update berita di poskota , jangan cuma update status aja. Kemarin bukber di warteg aja update status di WhatsApp,” ujar Yudi menimpali.

“Loh jangan salah, bukber di warteg itu terasa lebih nikmat, dengan menu yang tersaji tak ubahnya kita berbuka puasa di rumah sendiri,” celatuk Redy Ayu Bahari, pedagang warteg berpromosi.

“Nah tuh, saya dapat pendukung baru,” kata Heri.

“Kita kembali ke topik awal soal kebahagiaan,” ujar mas Bro. “Selama ini hari kebahagian yang sering kita peringati adalah ultah, hari pernikahan. Bagi yang belum berkeluarga, mungkin ada peringatan, ‘hari jadian’.”

“Dari laman website PBB, Hari Kebahagiaan Internasional ditetapkan pada 12 Juli 2012, pertama kali diperingati tahun 2013. Tujuannya begitu mulia, menekankan pentingnya kesejahteraan dan kebahagiaan dalam kebijakan pembangunan global,” urai Heri.

“Bahagia itu tidak melulu tergantung pada materi.Tak sedikit yang kaya harta, tapi hidupnya menderita. Banyak faktor lain ikut mempengaruhi,” kata Yudi.

“Kalau itu jelas.Keseimbangan emosional, kesehatan, hubungan sosial dan lingkungan, akan mempengaruhi derajat kebahagiaan,”  kata mas Bro.

“Karenanya menjadi kewajiban bagi semua pihak, tak terkecuali pemerintah, lembaga, badan, komisi, institusi dan swasta untuk senantiasa menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi kebahagiaan,” kata Heri.

“Bagi perkantoran apa pun, tentunya menciptakan lingkungan yang nyaman, tak hanya tempat dan fasilitas kerja, juga suasana kerja yang bahagia, bukan penuh tekanan dan menakutkan,” kata mas Bro.

“Melalui suasana kerja bahagia akan terbangun kemitraan dan kekeluargaan, tercipta harmoni yang akan memperkuat soliditas dan peningkatan produktivitas,” ujar Heri.

“Cukup beralasan jika PBB menekankan kepada negara di dunia agar membuat kebijakan yang mendukung keseimbangan kehidupan kerja, kesehatan mental, serta kesejahteraan sosial menjadi bagian penting dalam membangun masyarakat yang lebih bahagia dan produktif,” kata Yudi.

“Bagi negeri kita, kebijakan pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan sebagai langkah konkret dalam meningkatkan kebahagiaan masyarakat,” jelas mas Bro.

“Mari kita ciptakan kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain. Mari kita berbagi kebahagiaan,” ajak  Heri. (Joko Lestari).

Tags:
Hari Kebahagiaan InternasionalPBBPerserikatan Bangsa Bangsatujuan dasar manusiasejahterabahagia

Tim Poskota

Reporter

Ade Mamad

Editor