POSKOTA.CO.ID - Ustad Adi Hidayat menjelasakan bahwa pada 10 hari terakhir Ramadhan, terdapat peluang yang sangat istimewa dan tak ternilai, yang hanya bisa ditemukan pada waktu tersebut.
Menurut Ustad Adi Hidayat, di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari, yang bersumber dari Sayyidah Aisyah radhiallahu ta’ala anha, disebutkan bahwa Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam memiliki kebiasaan khusus pada 10 hari terakhir Ramadhan.
Dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official, berikut ini adalah kebiasaan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam pada 10 hari terakhir Ramadhan yang dijelaskan oleh Ustad Adi Hidayat adalah sebagai berikut.
Baca Juga: Bacaan Doa Qunut pada Witir Ramadhan, Lengkap dengan Tulisan Latin dan Terjemahannya
Keistimewaan 10 Hari Ramadhan
1. Mengencangkan Sarungnya
Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam mengencangkan sarungnya sebagai tanda untuk menepikan waktu bersama istri demi fokus pada ibadah.
Ini juga merupakan simbol untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dengan lebih maksimal.
2. Menghidupkan Malam
Beliau menghidupkan malam dengan beribadah, yang bisa berupa salat, tilawah Al Quran, atau dzikir.
Para malaikat Jibril pun datang untuk m
Baca Juga: BAZNAS Beri Bantuan Program Zmart bagi 50 Mustahik di Bulan Ramadhan
embimbing Nabi dalam tadarus dan mengkaji makna-makna Al Quran.
Ini menunjukkan bagaimana pentingnya memanfaatkan malam-malam terakhir Ramadan dengan ibadah yang lebih intens.
3. Membangunkan Keluarganya
Nabi juga membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah, menghidupkan malam dengan salat, dan memperbanyak amalan-amalan kebaikan.
Beliau memberi teladan agar keluarga juga bisa meningkatkan ibadah di malam-malam terakhir Ramadan.
Mengapa 10 Hari Terakhir Ramadhan Sangat Istimewa?
Terdapat beberapa alasan mengapa 10 hari terakhir Ramadhan sangat penting dan patut untuk kita maksimalkan:
1. Malam Lailatul Qadar
Salah satu keistimewaan terbesar di 10 hari terakhir adalah peluang untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Dalam berbagai riwayat, malam Lailatul Qadar seringkali terjadi pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadhan, meskipun waktunya tetap merupakan takdir dari Allah.
Pada malam ini, amal ibadah yang dilakukan dilipatgandakan pahalanya lebih dari 1000 bulan, yang setara dengan sekitar 85 tahun.
2. Peluang untuk Mendapatkan Ampunan
Di 10 hari terakhir Ramadan, rahmat Allah sangat besar. Jika pada sepuluh hari pertama Ramadhan adalah waktu untuk mendapatkan rahmat, dan sepuluh hari kedua peluang untuk mendapatkan ampunan, maka sepuluh hari terakhir adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan lebih fokus, sehingga kita bisa membebaskan diri dari ancaman neraka.
3. Puncak dari Semua Amalan Ramadhan
10 hari terakhir Ramadhan merupakan puncak dari segala amalan yang telah dilakukan selama bulan ini.
Seperti seseorang yang semakin bersemangat berburu makanan lezat setelah merasakan kenikmatan sebelumnya, umat Islam yang telah melalui 20 hari pertama Ramadan akan semakin berusaha keras untuk meningkatkan ibadah dan memanfaatkan 10 hari terakhir dengan sebaik-baiknya.
Itulah penjelasan Ustad Adi Hidayat mengenai keistimewaan 10 hari terakhir Ramadhan yang sayang jika terlewatkan.