PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah banyak mendapat keluhan. DPRD Pandeglang mendesak pemerintah untuk meningkatkan pelayanan.
Ketua Komisi IV DPRD Pandgelang, Tubagus Udi Juhdi mengungkapkan, banyak warga yang mengeluh atas buruknya pelayanan di RSUD Berkah, sehingga tidak sedikit warga yang enggan berobat. Dampaknya kondisi rumah sakit sepi pengunjung.
Udi meminta agar pelayanan di RSUD Berkah Pandeglang, lebih ditingkatkan lagi, agar masyarakat mau berobat dengan merasa senang dan puas.
"Saat ini kondisi rumah sakit sepi dari pengunjung, karena warga enggan berobat ke RSUD Berkah. Kami melihat ini dampak dari pelayanan yang kurang optimal, soalnya kami juga banyak menerima keluhan dan aduan dari warga mengenai kurang optimalnya pelayanan di rumah sakit," kata Udi, Rabu, 19 Maret 2025.
Baca Juga: Dedi Mulyadi: Tunggakan Pajak Kendaraan Puluhan Tahun Gak Perlu Bayar, Ini Syaratnya
Keberadaan RSUD Berkah Pandeglang sebagai salah satu rumah sakit milik Pemkab Pandeglang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Namun jika pelayanannya tak memadai, masyarakat juga tak tertarik untuk datang.
"Untuk itu, pelayanan harus lebih dioptimalkan lagi supaya masyarakat merasa puas dan kebutuhan layanan kesehatan terpenuhi dengan baik," katanya.
Udi menyebut sudah melakukan pertemuan dengan manajemen RSUD Berkah Mereka beralasan sepinya pengunjung rumah sakit karena sistem rujukan yang masih berjenjang.
"Namun kami rasa tak hanya itu, tapi buruknya pelayanan pun menjadi faktor utama," ujarnya.
Baca Juga: Mobil Dihantam Kereta hingga Terpental di Perlintasan Cijoro Lebak
Jika tak kunjung mendapat perbaikan, politisi Gerindra itu khawatir RSUD Berkah bisa gulur tikar karena tak ada yang mau berobat.
Direktur RSUD Berkah Pandeglang, Dr. Firman mengaku, untuk pasien rawat jalan dan poli memang saat ini sepi, karena masih menggunakan sistem rujukan berjenjang.
Ia berkilah jika untuk layananan IGD setiap harinya selalu penuh, karena bukan rujukan berjenjang.
"Iya, salah satu faktor sepinya pasien rawat jalan dan poli misalnya, kita hanya menunggu muntahan saja. Karena sistemnya rujukan berjenjang. Tapi kalau IGD tiap hari penuh," ujarnya.