POSKOTA.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) baru-baru ini mengalami penurunan signifikan, bahkan lebih dalam dibandingkan saat awal pandemi Covid-19.
Pada 18 Maret 2025, IHSG anjlok hingga 7%, memaksa BEI menghentikan sementara perdagangan saham (trading halt).
Apa penyebabnya dan bagaimana solusinya? Mari kita bahas lebih lanjut.
Baca Juga: 5 Shio Paling Beruntung Besok 20 Maret 2025, Diprediksi akan Banjir Pelanggan!
Penyebab Jatuhnya IHSG
- Aksi Jual Saham Besar-besaran
Pemegang saham, terutama investor institusi, ramai-ramai menjual saham blue chip (saham berkualitas tinggi seperti bank BUMN dan bank besar). - Hal ini dipicu oleh menurunnya kepercayaan terhadap kondisi ekonomi Indonesia dan dunia usaha.
- Kinerja APBN 2025 yang Buruk
Hingga Februari 2025, APBN defisit Rp 31,2 triliun (0,13% terhadap PDB). Penerimaan pajak turun 30% karena sistem perpajakan baru "Coretax" yang dinilai rumit. - Defisit ini diperparah oleh program-program besar seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pembangunan IKN.
- Melemahnya Daya Beli Masyarakat
- Tabungan masyarakat turun dari 15,3% (Januari 2025) menjadi 14,7% (Februari 2025).
- Impor barang konsumsi turun 10,61% (month-on-month) dan 20,97% (year-on-year).
- Deflasi terjadi pada Februari 2025, setelah sebelumnya inflasi pada Januari 2025.
- Isu Mundurnya Menkeu Sri Mulyani
Beredar kabar bahwa Sri Mulyani akan mundur karena tidak sejalan dengan kebijakan anggaran presiden. Meski beberapa pejabat membantah, Sri Mulyani sendiri belum memberikan klarifikasi resmi. - Perubahan UU TNI
Rencana anggota TNI aktif untuk berbisnis dan memimpin BUMN menimbulkan kekhawatiran akan persaingan tidak sehat dan memburuknya kinerja BUMN. - Inkonsistensi Kebijakan Pemerintah
Kebijakan seperti distribusi elpiji 3 kg, kenaikan tarif PPN 12%, dan pengunduran pelantikan ASN yang sering berubah-ubah membuat investor ragu.
Baca Juga: Mudah! Begini Cara Scan Foto Menjadi Dokumen PDF
Solusi untuk Memulihkan IHSG
- Memperbaiki Kinerja APBN
- Mengejar penunggak pajak dan pembayar denda pajak.
- Meninjau ulang program-program besar seperti MBG dan merampingkan birokrasi.
- Meningkatkan Daya Beli Masyarakat
- Melanjutkan program bantuan langsung tunai dan subsidi untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat.
- Klarifikasi Isu Mundurnya Sri Mulyani
Sri Mulyani perlu memberikan penjelasan langsung untuk mengembalikan kepercayaan investor. - Mendengarkan Suara Publik dalam Perubahan UU TNI
Perubahan UU TNI harus mempertimbangkan dampaknya terhadap APBN dan perekonomian. - Konsistensi Kebijakan Pemerintah
Pemerintah perlu lebih hati-hati dan konsisten dalam mengambil kebijakan ekonomi.
Dengan memahami akar masalah dan solusi yang tepat, diharapkan IHSG dan perekonomian Indonesia dapat segera pulih. Yuk, tetap pantau perkembangan terbaru!