Mahasiswa dan Dosen UGM-UII Tolak RUU TNI, Tuntut DPR Batalkan

Rabu 19 Mar 2025, 22:05 WIB
Potret aksi tolak RUU TNI yang dilakukan mahasiswa dan dosen UGM. (Sumber: UGM)

Potret aksi tolak RUU TNI yang dilakukan mahasiswa dan dosen UGM. (Sumber: UGM)

POSKOTA.CO.ID - Ratusan mahasiswa dan dosen dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar aksi protes di halaman Balairung dan menyatakan menolak RUU TNI.

Para peserta aksi menggunakan pakaian dengan bernuansa gelap sebagai simbol keprihatinan. Kemudian menyampaikan aspirasinya secara bergantian menolak RUU TNI yang akan disahkan oleh DPR.

Dosen Fakultas Hukum (FH) UGM, Herlambang Wiratman dalam orasinya mengatakan RUU TNI mengikis supremasi sipil dalam demokrasi dengan memasukkan militer dalam jabatan sipil.

Ia menyebutkan proses yang dilakukan oleh pemerintah dan DPR ugal-ugalan dan tidak mendegarkan publik.

Baca Juga: Selangkah Lagi Sah Jadi Undang-Undang, Tagar Tolak RUU TNI Trending

Menurutnya, pembentukan RUU TNI ini tidak memiliki urgensi, “Kampus tidak akan diam saat ada penindasan, kampus harus jaga reformasi, kampus tolak dwifungsi, tolak militerisme,” ucap Herlambang dikutip dari laman UGM.

Kritik serupa diucapkan oleh Dosen Fakultas Ilmu Budaya, Achmad Mundjid yang menyebutkan jika proses RUU TNI mencurigakan dan ada agenda mengembalikan dwifungsi TNI yang dihapus pasca reformasi.

“Rakyat tidak boleh memberikan ruang untuk militer di ranah sipil dan mengajak masyarakat agar terus mengawal proses RUU TNI ini,” kata Achmad.

Aksi ini dihadiri oleh Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid yang juga menuturkan bahwa dirinya siap memberikan penolakan terhadap RUU TNI.

Baca Juga: DPR Segera Bawa RUU TNI ke Paripurna, Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Aksi Hari Ini

Wahid mengatakan dwifungsi TNI sebelumnya berlaku pada masa Orde Baru yang menghadirkan supremasi hukum dan represi terhadap sipil, sehingga menghasilkan berbagai macam bentuk kekerasan.

Minta DPR dan Pemerintah Batalkan Pengesahan

Berita Terkait

News Update