Kapan Sebaiknya Ganti HP Baru? Cek Hal Ini agar Tidak Impulsif

Rabu 19 Mar 2025, 04:15 WIB
Ilustrasi. Tips yang harus diperhatikan sebelum memutuskan mengganti atau membeli HP baru. (Sumber: Freepik/pvproductions)

Ilustrasi. Tips yang harus diperhatikan sebelum memutuskan mengganti atau membeli HP baru. (Sumber: Freepik/pvproductions)

Misalnya, ponsel baru dengan pilihan warna kuning atau pink yang menarik perhatian konsumen.

3. Upgrade Manufaktur

Dari segi produksi, perusahaan juga berusaha membuat ponsel lebih murah untuk diproduksi tanpa mengurangi kualitas.

Hal ini sering kali terlihat pada ponsel dengan harga yang lebih terjangkau, seperti Xiaomi atau Google Pixel, yang menawarkan fungsionalitas tinggi dengan harga yang lebih bersahabat.

Apakah Ganti Ponsel Setiap Tahun Itu Wajar?

Mungkin banyak orang membeli ponsel baru setiap tahun hanya karena keinginan untuk mengikuti tren atau karena pengaruh dari pemasaran, meskipun fungsinya mungkin masih memadai.

Seringkali, perusahaan ponsel merilis seri terbaru dengan sedikit upgrade misalnya, hanya menambah warna baru atau memperbaiki sedikit performa, namun dengan harga yang lebih mahal.

Ini sering kali menciptakan ilusi bahwa ponsel tersebut "lebih baik" daripada model sebelumnya, padahal seringkali peningkatannya tidak begitu signifikan.

Strategi Pemasaran yang Manipulatif

Industri ponsel sangat pandai dalam memanfaatkan strategi pemasaran untuk mendorong konsumen membeli produk mereka. Beberapa taktik yang mereka gunakan antara lain:

1. Beragam Pilihan Produk

Dengan menawarkan berbagai pilihan, mulai dari model entry level hingga high-end, perusahaan memudahkan konsumen merasa bahwa mereka memiliki banyak pilihan, padahal semua produk tersebut sebenarnya cukup baik dan banyak yang bisa dipilih sesuai anggaran.

2. Menggoda dengan Produk Murah

Produk murah sering ditempatkan berdampingan dengan produk mahal untuk menciptakan kesan bahwa produk mahal tersebut benar-benar lebih bernilai dan lebih baik.

3. Kecenderungan untuk Menikmati Hal Baru

Banyak orang tergoda untuk membeli produk baru hanya karena "sudah keluar yang baru" dan mereka ingin mengikuti tren tersebut, atau mendapatkan keuntungan dari promo-promo tertentu.

4. Asosiasi dengan Emosi dan Tren

Banyak orang membeli ponsel baru, misalnya, hanya untuk dapat mengikuti tren, seperti membeli ponsel dengan kemampuan zoom tinggi untuk bisa foto idolanya di konser.

Meskipun fungsinya sudah tersedia pada model ponsel lama, pemasaran seringkali memanfaatkan emosi konsumen, mendorong mereka untuk terus membeli meskipun sebenarnya pembelian tersebut tidak memberikan keuntungan signifikan dari sisi fungsionalitas.

Kapan Harus Membeli Ponsel Baru?

Berita Terkait

News Update