Misalnya, ponsel baru dengan pilihan warna kuning atau pink yang menarik perhatian konsumen.
3. Upgrade Manufaktur
Dari segi produksi, perusahaan juga berusaha membuat ponsel lebih murah untuk diproduksi tanpa mengurangi kualitas.
Hal ini sering kali terlihat pada ponsel dengan harga yang lebih terjangkau, seperti Xiaomi atau Google Pixel, yang menawarkan fungsionalitas tinggi dengan harga yang lebih bersahabat.
Apakah Ganti Ponsel Setiap Tahun Itu Wajar?
Mungkin banyak orang membeli ponsel baru setiap tahun hanya karena keinginan untuk mengikuti tren atau karena pengaruh dari pemasaran, meskipun fungsinya mungkin masih memadai.
Seringkali, perusahaan ponsel merilis seri terbaru dengan sedikit upgrade misalnya, hanya menambah warna baru atau memperbaiki sedikit performa, namun dengan harga yang lebih mahal.
Ini sering kali menciptakan ilusi bahwa ponsel tersebut "lebih baik" daripada model sebelumnya, padahal seringkali peningkatannya tidak begitu signifikan.
Strategi Pemasaran yang Manipulatif
Industri ponsel sangat pandai dalam memanfaatkan strategi pemasaran untuk mendorong konsumen membeli produk mereka. Beberapa taktik yang mereka gunakan antara lain:
1. Beragam Pilihan Produk
Dengan menawarkan berbagai pilihan, mulai dari model entry level hingga high-end, perusahaan memudahkan konsumen merasa bahwa mereka memiliki banyak pilihan, padahal semua produk tersebut sebenarnya cukup baik dan banyak yang bisa dipilih sesuai anggaran.
2. Menggoda dengan Produk Murah
Produk murah sering ditempatkan berdampingan dengan produk mahal untuk menciptakan kesan bahwa produk mahal tersebut benar-benar lebih bernilai dan lebih baik.
3. Kecenderungan untuk Menikmati Hal Baru
Banyak orang tergoda untuk membeli produk baru hanya karena "sudah keluar yang baru" dan mereka ingin mengikuti tren tersebut, atau mendapatkan keuntungan dari promo-promo tertentu.
4. Asosiasi dengan Emosi dan Tren
Banyak orang membeli ponsel baru, misalnya, hanya untuk dapat mengikuti tren, seperti membeli ponsel dengan kemampuan zoom tinggi untuk bisa foto idolanya di konser.
Meskipun fungsinya sudah tersedia pada model ponsel lama, pemasaran seringkali memanfaatkan emosi konsumen, mendorong mereka untuk terus membeli meskipun sebenarnya pembelian tersebut tidak memberikan keuntungan signifikan dari sisi fungsionalitas.