Isi 10 Hari Terakhir Ramadhan dengan Amalan yang Membawa Pahala Berlipat!

Rabu 19 Mar 2025, 16:17 WIB
Sedekah menjadi salah satu amalan yang dapat dilakukan di 10 hari terakhir Ramadhan dengan pahala yang berlipat ganda. (Sumber: Freepik)

Sedekah menjadi salah satu amalan yang dapat dilakukan di 10 hari terakhir Ramadhan dengan pahala yang berlipat ganda. (Sumber: Freepik)

POSKOTA.CO.ID – Mendekati lebaran, biasanya umat Islam disibukkan dengan dengan beragam persiapan. Namun, terdapat keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan yang sayang untuk dilewatkan.

Jika Ramadhan adalah bulan istimewa di antara bulan-bulan lainnya, di dalamnya juga terdapat hari-hari istimewa di antara hari-hari yakni pada sepuluh hari terakhir.

Secara umum, keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan terletak pada keberadaan malam Lailatul Qadar yang memiliki nilai lebih baik dari seribu bulan.

Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai amal salih yang akan menghantarkan kepada kemuliaan Ramadhan, hingga meraih Lailatul Qadar.

Baca Juga: Cara Menggapai Malam Lailatul Qadar Menurut Ustad Muhammad Nuzul Dzikri

Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Mengetahui adanya keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan, intensitas ibadah Rasulullah Saw meningkat berlipat-lipat. Hal ini seperti disebutkan dalam sebuah hadis:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ (متفق عليه)

Artinya: “Diriwayatkan dari Aisyah RA bahwasan Rasulullah SAW jika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, mengencangkan sarungnya, dan menghidupkan malam-malamnya, serta membangunkan keluarganya.” (HR Muttafaq Alaih)

Dalam hadis-hadis riwayat Aisyah RA, diungkapkan kegigihan Rasulullah Saw dalam mengisi sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dengan ibadah. Dalam sebuah hadis, ‘Aisyah RA berkata:

كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Artinya: “Rasulullah SAW ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Mengenal Tanda Malam Lailatul Qadar Menurut Islam

Amalan Mengisi Keisimewaan 10 Hari Terakhir Ramadhan

10 hari terakhir Ramadhan dapat menjadi tempat untuk mengumpulkan bekal amal dalam menghadapi bulan-bulan selanjutnya dengan perbekalan terbaik.

Berita Terkait

News Update