POSKOTA.CO.ID - Hari Kesehatan Gigi Sedunia adalah peringatan kesehatan global yang jatuh setiap tanggal 20 Maret setiap tahunnya.
Dilansir dari laman pacehospital, tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan mulut serta memahami faktor-faktor yang dapat memicu penyakit gigi dan mulut.
Kesehatan mulut mencerminkan kondisi mulut, gigi, dan struktur orofasial yang berperan penting dalam fungsi dasar seperti berbicara, bernapas, dan makan.
Faktor risiko yang dapat dicegah, seperti konsumsi makanan tinggi gula, kebersihan gigi yang kurang baik, serta kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol, dapat memicu berbagai gangguan mulut.
Baca Juga: Cara Cek Status BPJS Kesehatan Masih Aktif atau Tidak Lewat Online
Pada wanita hamil, perubahan hormon meningkatkan risiko penumpukan plak pada gusi.
Salah satu masalah kesehatan mulut yang paling sering terjadi adalah karies gigi atau kerusakan gigi.
Selain itu, terdapat sejumlah penyakit mulut lainnya, antara lain:
- Kanker mulut, yaitu pertumbuhan sel yang tidak terkendali di dalam rongga mulut.
- Kehilangan gigi, yaitu lepasnya gigi dari gusi secara tidak wajar.
- Trauma oro-dental, yaitu rasa nyeri akibat cedera pada gigi, mulut, atau rongga mulut.
- Penyakit periodontal, yaitu infeksi dan peradangan pada jaringan gusi.
Tema Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2025
Tema yang diangkat pada tahun 2025 adalah "MULUT YANG BAHAGIA ADALAH... TUBUH YANG BAHAGIA". Tema ini menyoroti keterkaitan antara kesehatan mental dan kesehatan gigi. Kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan mulut dapat menyebabkan penyakit gusi, gigi berlubang, bahkan kehilangan gigi, yang pada akhirnya berdampak pada kepercayaan diri, hubungan sosial, dan kesehatan mental secara keseluruhan.
Tema dari Tahun-Tahun Sebelumnya:
- 2024: MULUT YANG BAHAGIA ADALAH… TUBUH YANG BAHAGIA
- 2023: Banggalah dengan Mulutmu
- 2022: Banggalah dengan Mulutmu
- 2021: Banggalah dengan Mulutmu
- 2020: Bersatu untuk Kesehatan Mulut
- 2019: Katakan Ahh: Bertindak untuk Kesehatan Gigi dan Mulut
Peran Individu dan Profesional dalam Peringatan Hari Kesehatan Gigi Sedunia
Masyarakat, termasuk individu, sekolah, dan kelompok pemuda, didorong untuk aktif dalam meningkatkan kesehatan mulut dengan mengadakan berbagai kegiatan edukatif. Para profesional kesehatan gigi juga berperan dalam memberikan layanan kepada masyarakat, seperti:
- Edukasi mengenai penyebab dan pencegahan kerusakan gigi.
- Informasi terkait dampak buruk dari perawatan gigi yang tidak memadai.
- Demonstrasi cara menyikat gigi yang benar.
- Penggunaan benang gigi dan obat kumur dengan tepat.
- Manfaat penggunaan implan gigi.
- Pentingnya pemeriksaan kanker mulut secara berkala.
Mengapa Hari Kesehatan Gigi Sedunia Penting?
Menurut data tahun 2017, lebih dari 350 juta orang di dunia mengalami gangguan kesehatan mulut. Laporan Global Burden of Disease 2019 menyatakan bahwa karies gigi yang tidak diobati pada gigi permanen merupakan masalah kesehatan paling umum di seluruh dunia.
Di India, sekitar 50-60 persen populasi mengalami karies gigi, yang berdampak negatif pada kualitas hidup mereka.
Perawatan gigi sering kali mahal dan jarang tercakup dalam layanan kesehatan publik. Selain itu, akses terhadap layanan kesehatan gigi yang berkualitas masih terbatas, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Baca Juga: Puasa Anti Lemas! Begini Cara Menjaga Kesehatan dan Stamina di bulan Ramadhan dari dr Zaidul Akbar
Jika tidak ditangani, masalah kesehatan gigi dapat menyebabkan ketidaknyamanan, gangguan tidur dan makan, serta perlunya perawatan medis yang lebih invasif.
Karena itu, Hari Kesehatan Gigi Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perawatan gigi yang baik serta mendorong upaya pencegahan melalui program pemeriksaan dan edukasi kesehatan gigi.
Sejarah Hari Kesehatan Gigi Sedunia
Hari Kesehatan Gigi Sedunia pertama kali ditetapkan pada 12 September 2007 oleh Federation Dentaire Internationale (FDI), sebuah organisasi kedokteran gigi asal Prancis, sebagai penghormatan kepada Dr. Charles Godon, pendiri FDI.
Namun, sejak 20 Maret 2013, tanggal peringatan ini diubah untuk menghindari bentrokan dengan Kongres Kedokteran Gigi Dunia FDI yang rutin diselenggarakan pada bulan September.
Cara Mencegah Kerusakan Gigi
Berbagai langkah berikut dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan mencegah kerusakan gigi:
- Mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi asupan gula.
- Menjaga kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari, idealnya setelah makan.
- Menggunakan obat kumur berfluorida.
- Mengikuti pemeriksaan gigi secara rutin setiap tahun.
- Menggunakan sealant gigi untuk melindungi gigi geraham.
- Mengonsumsi air minum yang mengandung fluorida dalam kadar yang sesuai.
- Mengurangi frekuensi makan camilan.
- Menggunakan permen karet yang mengandung xylitol.
- Menghindari rokok dan produk tembakau.
Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi, diharapkan masyarakat dapat menerapkan kebiasaan hidup sehat guna mencegah berbagai masalah gigi dan mulut di masa depan.