Tampilan layar yang menayangkan informasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025. (Sumber: Poskoata/ Bilal Nugraha Ginanjar)

EKONOMI

IHSG Anjlok, Ini 6 Cara Amankan Keuangan di Tengah Krisis Ekonomi

Rabu 19 Mar 2025, 15:25 WIB

POSKOTA.CO.IDIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok, memicu kekhawatiran akan potensi krisis ekonomi. Berikut ini, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk amankan keuangan.

IHSG anjlok hampir 7 persen pada sesi satu perdagangan sejak Selasa, 18 Maret 2025. Buntutnya, BEI harus menghentikan sementara perdagangan saham.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia masih kuat. Hal ini dibuktikan dengan kinerja positif Surat Utang Negara (SUN) di hari yang sama.

"Meski dinamika pasar saham cukup tinggi, kinerja lelang SUN justru menunjukkan hasil yang sangat baik," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Rabu, 19 MAret 2025.

Sri Mulyani menjelaskan, penawaran yang masuk atau incoming bid mencapai Rp 61,75 triliun, atau 2,38 kali lipat dari target indikatif sebesar Rp 26 triliun.

Baca Juga: Kepercayaan Investor Tetap Kuat Meski IHSG Anjlok, Sri Mulyani Beberkan Buktinya

"Ini menunjukkan kepercayaan investor masih kuat terhadap pemerintah dan APBN," tegasnya.

Situasi ini membuat banyak orang mulai mencari cara untuk menjaga stabilitas keuangan mereka agar tetap aman di tengah ketidakpastian pasar.

Jika kamu salah satunya, yuk simak enam cara amankan keuangan di tengah kiris melanda.

Cara Amankan Keuangan di Tengah Krisis Ekonomi

1. Susun Ulang Anggaran Keuangan Secara Cermat

Langkah pertama yang wajib dilakukan saat menghadapi situasi ekonomi yang tak menentu adalah merapikan kembali anggaran keuangan.

Evaluasilah pemasukan dan pengeluaran secara mendetail, lalu buat prioritas kebutuhan yang benar-benar penting. Misalnya, alokasikan dana untuk kebutuhan pokok seperti makanan, tagihan listrik, air, serta biaya kesehatan.

2. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Mendesak

Setelah membuat anggaran baru, langkah berikutnya adalah memangkas pengeluaran yang dirasa kurang mendesak.

Cobalah untuk menunda pembelian barang-barang yang sifatnya konsumtif, seperti gadget terbaru atau pakaian bermerek.

Fokuslah pada pengeluaran yang benar-benar esensial dan pastikan kamu hanya mengeluarkan uang untuk hal-hal yang mendukung kebutuhan hidup sehari-hari.

3. Maksimalkan Dana Tabungan dan Dana Darurat

Di masa krisis, tabungan menjadi tameng yang sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan.

Jika kamu belum memiliki dana darurat, segera sisihkan sebagian pendapatan untuk mulai membangunnya.

Baca Juga: Mengapa IHSG Bisa Merosot Tajam? Ini Solusi dan Cara Memulihkannya

Dana darurat yang ideal sebaiknya setara dengan tiga hingga enam bulan pengeluaran bulanan, agar kamu punya cadangan dana jika terjadi hal-hal tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau kenaikan harga kebutuhan pokok.

4. Cari Sumber Penghasilan Tambahan

Mengandalkan satu sumber penghasilan saja di tengah ketidakpastian ekonomi tentu berisiko. Oleh karena itu, cobalah untuk mencari peluang mendapatkan passive income.

Misalnya, kamu bisa mulai berinvestasi di saham dividen, properti yang disewakan, atau membuat konten digital yang bisa menghasilkan uang secara pasif.

5. Lakukan Diversifikasi Investasi

Jika kamu memiliki dana yang sudah diinvestasikan di pasar modal, langkah terbaik yang bisa diambil saat IHSG anjlok adalah melakukan diversifikasi portofolio.

Jangan menempatkan seluruh dana di satu instrumen investasi saja. Sebarkan risiko dengan berinvestasi di berbagai aset, seperti obligasi, emas, atau properti yang nilainya lebih tahan terhadap gejolak pasar.

Dengan diversifikasi yang tepat, potensi kerugian bisa ditekan seminimal mungkin.

Baca Juga: IHSG Melemah, Asing Terpantau Akumulasi Saham Ini

Selain itu, kamu juga bisa mempertimbangkan investasi jangka panjang yang lebih stabil, sehingga saat kondisi pasar kembali membaik, nilainya berpotensi meningkat secara signifikan.

6. Hindari Utang

Di tengah situasi yang tak pasti, mengelola utang menjadi hal yang sangat krusial. Sebisa mungkin, hindarilah mengambil pinjaman baru yang tidak mendesak dan kurangi ketergantungan pada kartu kredit.

Jika kamu sudah memiliki utang, buatlah prioritas untuk melunasi utang dengan bunga tinggi terlebih dahulu agar beban finansial tidak semakin berat.

Dengan menyusun ulang anggaran, memangkas pengeluaran, memaksimalkan tabungan, mencari passive income, melakukan diversifikasi investasi, serta mengelola utang dengan bijak, kamu bisa menjaga kondisi keuangan tetap stabil di tengah badai ekonomi.

Tags:
BEIKrisi MoneterIndeks Harga Saham GabunganIHSG hari iniIHSG IHSG anjlokCara Amankan Keuangan

Risti Ayu Wulansari

Reporter

Risti Ayu Wulansari

Editor