Niat, Syarat, dan Tata Cara Itikaf saat Bulan Ramadhan. (Sumber: Unsplash/Visual Karsa)

KHAZANAH

Hukum, Rukun, dan Waktu Pelaksanaan Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Rabu 19 Mar 2025, 20:40 WIB

POSKOTA.CO.ID - Ibadah itikaf menjadi salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan, terutama pada 10 hari terakhir.

Momen ini diyakini sebagai waktu turunnya Lailatul Qadar malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Bagi umat Muslim yang ingin memperdalam spiritualitas dan meraih keutamaan Ramadhan, memahami tata cara itikaf adalah langkah penting.

Berikut ulasan lengkap seputar hukum, rukun, syarat, dan waktu pelaksanaannya.

Baca Juga: Coba Workout Ringan Saat Puasa, Bikin Tubuh Tetap Bugar!

Informasi tentang Itikaf

Itikaf secara bahasa berarti "berdiam diri" atau "mengurung diri". Secara istilah syar'i, itikaf adalah aktivitas berdiam diri di dalam masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ibadah ini bertujuan untuk fokus beribadah, merenung, dan menghindari gangguan duniawi.

Pada 10 malam terakhir Ramadan, itikaf menjadi sarana utama untuk mencari Lailatul Qadar, malam penuh berkah yang disebutkan dalam Al-Qur’an (QS. Al-Qadr: 3).

Baca Juga: Resep Minuman Sehat Ala Dokter Zaidul Akbar, Bisa Atasi Pusing Saat Berpuasa

Hukum Itikaf dalam Islam

Hukum itikaf dalam Islam adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), terutama di sepuluh hari terakhir Ramadan.

Hal ini merujuk pada kebiasaan Nabi Muhammad SAW yang konsisten melakukan itikaf di akhir Ramadan.

Namun, itikaf bisa berubah menjadi wajib jika seseorang telah bernazar (bersumpah) untuk melakukannya.

Dalil tentang itikaf tercantum dalam QS. Al-Baqarah: 187, yang membolehkan hubungan suami-istri di malam hari Ramadan tetapi melarangnya saat itikaf.

Baca Juga: Bekerja saat Puasa? Simak 5 Tips Menjaga Energi dan Stamina Agar Tetap Produktif

Rukun Itikaf yang Harus Dipenuhi

Ada tiga rukun utama dalam itikaf yang tidak boleh diabaikan.

  1. Pertama, niat yang tulus karena Allah SWT. Niat menjadi pondasi ibadah dan harus diucapkan sebelum memulai itikaf.
  2. Kedua, berdiam diri di masjid. Selama itikaf, seseorang harus tetap berada di dalam masjid kecuali untuk keperluan mendesak seperti buang air atau mandi wajib.
  3. Ketiga, pelaku itikaf harus seorang Muslim yang berakal dan suci dari hadas besar. Bagi perempuan, diperbolehkan beritikaf di masjid asalkan mendapat izin suami atau mahram.

Syarat Sah Itikaf

Selain rukun, ada syarat sah yang perlu dipenuhi agar itikaf diterima yakni:

  1. Pertama, pelaku harus beragama Islam dan memiliki akal sehat (tidak dalam kondisi gangguan jiwa).
  2. Kedua, suci dari hadas besar. Orang yang sedang junub, haid, atau nifas tidak diperbolehkan beritikaf hingga bersuci.
  3. Ketiga, itikaf harus dilakukan di masjid yang digunakan untuk shalat berjamaah.
Umat muslim melaksanakan shalat serta membaca Al Quran di Masjid Langgar Tinggi di Jalan Pekojan Raya, Tambora, Jakarta Barat, Rabu, 12 Maret 2025. (Sumber: Poskoata/ Bilal Nugraha Ginanjar)

Waktu Pelaksanaan Itikaf di 10 Malam Terakhir Ramadhan

Waktu terbaik untuk itikaf adalah di sepuluh malam terakhir Ramadan, dimulai setelah shalat Maghrib pada hari ke-20 Ramadan hingga terbitnya matahari di hari terakhir bulan suci.

Namun, sebagian ulama membolehkan itikaf di waktu lain asalkan masih dalam bulan Ramadhan.

Durasi minimal itikaf tidak ditetapkan secara spesifik bahkan berdiam sejenak dengan niat itikaf sudah dianggap sah.

Namun, untuk meraih keutamaan maksimal, dianjurkan beritikaf semalaman atau hingga subuh.

Tags:
RamadhanLailatul Qadarrukun itikafsyarat itikafhukum itikaf10 malam terakhir Ramadhan Itikaf

Adhitya Fajar Fikrillah

Reporter

Muhammad Ibrahim

Editor