Baca Juga: Apakah Penerima KIP Kuliah Bisa Pindah Prodi? Simak Informasinya di Sini!
Analisis Persaingan Berdasarkan Kuota KIP Kuliah
Sebagai contoh, Universitas Malikussaleh, yang dalam jalur SNBP menerima sekitar 2.030 mahasiswa baru, kemungkinan akan menerima sekitar 2.000 mahasiswa pada jalur SNBT.
Ini membuat total pelamar KIP Kuliah di universitas tersebut bisa mencapai lebih dari 4.000 orang.
Dengan kuota KIP Kuliah yang terbatas, hanya sekitar 2.000 pelamar yang kemungkinan besar akan diterima, sementara sisanya akan gagal mendapatkan KIP Kuliah.
Begitu juga dengan Universitas Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), yang pada tahun sebelumnya memiliki kuota KIP Kuliah sekitar 1.200 hingga 1.500 mahasiswa.
Dengan jumlah pelamar yang sangat banyak, peluang untuk mendapatkan KIP Kuliah di universitas-universitas besar ini menjadi semakin kecil.
Bahkan, universitas-universitas di Pulau Jawa seperti Universitas Lampung, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Syah Kuala juga mengalami hal yang sama.
Kuota yang terbatas tidak sebanding dengan jumlah pelamar, sehingga banyak yang tidak lolos seleksi KIP Kuliah.
Baca Juga: Calon Mahasiswa KIP Kuliah 2025 Siap-siap! Berikut Ini Cara Daftar dan Kriteria Penerimanya
Politeknik Negeri dan Tantangan Seleksi
Di sisi lain, Politeknik Negeri seperti Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Negeri Jakarta, dan Politeknik Negeri Semarang, masih memiliki sejumlah kuota KIP Kuliah yang dapat diakses oleh calon mahasiswa.
Namun, beberapa Politeknik Negeri, seperti Politeknik Negeri Jember dan Politeknik Negeri Sriwijaya, kemungkinan akan mengalami kelebihan pelamar pada jalur SNBT. Sehingga kuota yang tersedia bisa segera habis.
Memilih perguruan tinggi dan jalur seleksi yang tepat sangat penting, terutama bagi pelamar yang bergantung pada KIP Kuliah.