POSKOTA.CO.ID - Dokter spesialis anak RS Mandaya Royal Hospilat, dr. Suryadi Susanto, Sp.A sempat menjelaskan mengenai tips perjalanan dengan membawa anak yang terdiagnosis asma, hal ini juga dapat diterapkan saat hendak mudik Lebaran.
Menurutnya, menghadapi perjalanan jarak jauh bersama anak-anak yang terdiagnosis asma memerlukan perhatian khusus agar mereka tetap merasa nyaman dan aman selama perjalanan.
Dikutip dari YouTube Mandaya Royal Hospital Puri, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua agar perjalanan tetap lancar dan anak tetap sehat, terutama bagi mereka yang telah didiagnosis dengan asma.
Baca Juga: Peringatan BMKG Potensi Tsunami Ancam Indonesia saat Arus Mudik Lebaran 2025, Begini Mitigasinya
Tips Mudik Lebaran dengan Anak yang Terdiagnosis Asma
1. Penggunaan Inhaler atau Nebulizer
Bagi anak-anak yang sudah dapat menggunakan inhaler dan telah mendapatkan indikasi dari dokter, inhaler adalah pilihan yang praktis dan mudah dibawa.
Alat ini dapat memberikan bantuan pernapasan yang cepat dan efektif ketika anak mengalami kesulitan bernapas.
Biasanya, inhaler direkomendasikan untuk anak-anak yang berusia di atas 5 tahun.
Namun, bagi anak-anak yang masih bayi atau balita (di bawah 5 tahun) yang belum dapat menggunakan inhaler, sebaiknya membawa alat nebulizer.
Nebulizer dapat digunakan untuk memberikan pertolongan pertama saat anak mengalami sesak napas dalam perjalanan.
Jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas, segeralah menepi dan berhenti sejenak untuk memberikan nebulisasi pada anak.
2. Persiapan Sebelum Perjalanan
Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Tsunami di Pesisir Indonesia saat Musim Mudik Lebaran 2025
Sebagai orang tua, penting untuk memastikan bahwa anak dalam keadaan fit sebelum memulai perjalanan, terutama perjalanan jauh. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Stamina Anak: Pastikan anak dalam kondisi sehat dan bugar.
- Pola Tidur: Usahakan untuk menjaga pola tidur anak agar tetap terjaga, terutama sebelum keberangkatan.
Jika perjalanan mengganggu jam tidur anak, perhatikan tanda-tanda kelelahan seperti rewel atau gelisah, dan segera berhenti untuk memberi waktu istirahat.
- Makanan Bergizi: Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang sebelum dan selama perjalanan.
Makanan yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan lemak akan mendukung kesehatan mereka. Jika perlu, berikan vitamin dan mineral tambahan untuk menjaga daya tahan tubuh.
3. Persiapan Barang Bawaan
Pastikan barang-barang yang akan sering digunakan selama perjalanan sudah dipersiapkan dalam satu tas khusus. Beberapa barang yang perlu dibawa adalah:
- Popok, susu formula (jika tidak dapat diberikan ASI), dan pakaian yang sesuai dengan cuaca.
- Jika bepergian ke daerah dingin, jangan lupa membawa jaket, mantel, atau sweater.
- Cemilan yang disukai anak, tetapi dalam jumlah secukupnya.
- Obat-obatan yang sudah pernah digunakan oleh anak, seperti obat penurun demam (Paracetamol atau Ibuprofen), obat batuk (Ambroxol), serta obat-obatan untuk gangguan saluran cerna (misalnya diare atau muntah).
- Mainan atau benda kesukaan anak yang ukurannya tidak terlalu besar, untuk mengalihkan perhatian jika anak merasa rewel.
4. Obat-obatan yang Harus Dibawa
Untuk memastikan anak tetap sehat selama perjalanan, orang tua harus membawa obat-obatan yang mungkin dibutuhkan. Obat-obatan yang sebaiknya dibawa antara lain:
- Obat Penurun Demam atau Nyeri: Seperti Paracetamol atau Ibuprofen dalam bentuk sirup atau tetes.
- Obat untuk Infeksi Saluran Pernapasan: Seperti Ambroxol untuk batuk atau obat pilek.
- Obat Gangguan Saluran Cerna: Untuk mengatasi diare atau muntah, serta cairan pengganti elektrolit (oralit) untuk mencegah dehidrasi.
- Obat Alergi: Jika anak memiliki riwayat alergi, sebaiknya membawa obat antihistamin untuk mengatasi reaksi alergi.
- Obat Luka Kecil: Seperti Betadine atau plester untuk luka ringan.
- Obat Pemeliharaan: Jika anak rutin mengonsumsi obat tertentu (misalnya obat epilepsi atau gangguan ginjal), pastikan obat-obatan tersebut dibawa dan dikonsumsi sesuai jadwal selama perjalanan.
5. Mengatasi Gangguan Pencernaan Selama Perjalanan
Jika anak mengalami gangguan pencernaan seperti diare atau muntah selama perjalanan, penting untuk memastikan mereka tetap terhidrasi dengan baik.
Berikan oralit jika tersedia, atau jika tidak, air mineral atau air kelapa bisa menjadi alternatif untuk rehidrasi.
6. Telekonsultasi dengan Dokter
Jika orang tua merasa ragu tentang obat yang dibawa atau dosis yang tepat, terutama jika anak mengalami keluhan kesehatan di tengah perjalanan, jangan ragu untuk melakukan telekonsultasi dengan dokter.
Hal ini dapat membantu memberikan informasi yang tepat mengenai tindakan yang perlu dilakukan.
Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan jika hendak melakukan perjalanan termasuk mudik Lebaran dengan anak yang terdiagnosis asma.