CIMAHI, POSKOTA.CO.ID - Pedagang Kaki Lima (PKL) diketahui membayar uang sewa lapak kepada seseorang tidak dikenal supaya bisa berjualan di Alun-Alun Kota Cimahi.
Salah seorang pedagang, Ali Yusron, 47 tahun, mengatakan, lapak berukuran 2x2 meter disewa dengan harga Rp2,5 juta. Ia membayar Rp5 juta untuk dua lapak.
"Saya bayar Rp2,5 juta ukurannya 2x2 sama orang. Jadi lapaknya itu rata-rata per meternya Rp1,250 juta. Saya bayar Rp5 juta karena dua lapak," kata Ali, Selasa, 18 Maret 2025.
Fakta ini diketahui seusai Wali Kota Cimahi Ngatiyana dan Adhitia Yudisthira selaku wakilnya, melakukan sidak di lokasi PKL berjualan, Senin, 17 Maret 2025. Sebab, lapak PKL itu tidak berizin dan halangi akses jalan kendaraan.
Baca Juga: Rano Karno Berikan Tempat Khusus bagi PKL Tanah Abang
"Jadi dagangan pemilik kios yang sudah lama itu jadi sepi. Akhirnya Saya sidak dan tanya langsung para pedagang, seperti apa keluhannya. Hasilnya diketahui kalau lapak tersebut tak berizin," ucap dia.
Bahkan, para PKL ini menggunakan listrik yang bersumber dari Alun-Alun dan pos security DPRD Kota Cimahi.
Ia pun mengaku sedang menelusuri oknum yang membekingi keberadaan lapak dagang kuliner dan barang lainnya hingga menutup akses kendaraan.
"Saya rasa pedagang belum mau jujur itu kemungkinan takut kena diintimidasi sama oknum masyarakat. Tentunya saya tegaskan tidak ada, yang membekingi hal seperti ini," ujarnya.
.jpg)
.jpg)
.jpg)
