Kelimpungan Cari Minyak Goreng: MinyaKita Menghilang Jelang Lebaran

Selasa 18 Mar 2025, 11:11 WIB
Mimin berkeliling dari satu warung ke warung lain untuk mencari MinyaKita, hingga akhirnya hanya dapat satu bungkus dengan harga yang lebih tinggi dari biasanya. (Sumber: Poskota/Samsul Fatoni)

Mimin berkeliling dari satu warung ke warung lain untuk mencari MinyaKita, hingga akhirnya hanya dapat satu bungkus dengan harga yang lebih tinggi dari biasanya. (Sumber: Poskota/Samsul Fatoni)

“Banyak yang cari, banyak yang datang, tapi ya saya juga mau gimana lagi? Barangnya gak ada,” katanya lagi.

Dia berharap situasi ini segera membaik, mengingat minyak goreng adalah kebutuhan pokok masyarakat, terutama menjelang Lebaran di mana konsumsi rumah tangga meningkat.

"Semoga pasokannya cepat normal lagi. Apalagi ini mau Lebaran, masyarakat kan butuh buat masak-masak. Kalau langka terus dan mahal, kasihan yang di rumah," ucapnya.

Kelangkaan MinyaKita di Pasar Badak tidak hanya dirasakan oleh para pedagang, tapi juga para ibu rumah tangga yang mulai panik jelang hari raya. Salah satunya adalah Mimin, seorang pengunjung pasar yang pagi itu tampak sibuk keluar masuk kios, menenteng tas belanjaan.

Mimin mengaku sudah berkeliling dari satu warung ke warung lain di Pandeglang hanya untuk mencari MinyaKita. Dia tampak lega, meski hanya berhasil mendapatkan satu bungkus saja.

"Sekarang MinyaKita sulit didapat. Alhamdulillah saya masih bisa beli satu bungkus di sini," tutur Mimin sambil menunjukkan plastik berisi minyak goreng yang baru saja dibelinya.

Meski harganya lebih tinggi dari biasanya, ia tak punya pilihan lain. Dengan berat hati, ia merogoh kocek Rp18 ribu untuk satu liter MinyaKita.

"Biasanya saya beli di warung dekat rumah, tapi sudah kosong sejak kemarin. Di sini juga cuma tinggal satu bungkus, makanya saya langsung beli, takut keburu diambil orang lain," katanya.

Situasi ini membuat Mimin dan banyak warga lainnya harus lebih rajin berburu ke pasar, berharap ada pedagang yang masih menyimpan stok MinyaKita di gudang atau rak tersembunyi.

Tak hanya di Pasar Badak Pandeglang, kelangkaan MinyaKita ini juga mulai ramai diperbincangkan di kalangan warga. Banyak yang bertanya-tanya, apakah ini hanya persoalan distribusi biasa atau ada persoalan lebih besar menjelang Lebaran.

Aman dan para pedagang lain hanya bisa menunggu kabar dari para distributor. Sementara itu, di lorong-lorong pasar, para pembeli seperti Mimin terus berjibaku mengamankan stok minyak goreng yang semakin sulit didapat.

“Yang penting bisa buat masak ketupat Lebaran nanti,” ujar Mimin sambil tersenyum tipis.

Berita Terkait

News Update