POSKOTA.CO.ID - Pasar saham Indonesia kembali menunjukkan penurunan di awal pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,67 persen ke level 6.471,95 pada penutupan perdagangan Senin, 17 Maret 2025, melanjutkan pelemahan ini selama tiga hari berturut-turut.
Aksi jual investor asing yang mencapai Rp885,84 miliar menjadi salah satu faktor utama yang menekan IHSG, di tengah ketidakpastian pasar global dan domestik yang masih membayangi.
Sentimen investor tampak lesu seiring dengan pelemahan di sejumlah sektor kunci, terutama teknologi yang anjlok 11,20 persen.
Selain itu, saham-saham perbankan seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga mengalami tekanan berat, turun 1,71 persen meskipun tengah bersiap membagikan dividen final.
Baca Juga: Saham BBRI Turun 15,69 Persen Sejak Awal Tahun, Ini Timing Peluang Buy the Dip Agar Untung Maksimal
Kondisi ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap prospek pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan global dalam beberapa bulan ke depan.
Penyebab Pelemahan IHSG
Pelemahan IHSG didorong oleh beberapa faktor:
- Aksi Jual Investor Asing: Investor asing mendominasi aksi jual dengan net sell mencapai Rp885,84 miliar, terutama di saham-saham perbankan seperti BBCA, BMRI, dan BBNI.
- Tekanan pada Sektor Teknologi: Sektor teknologi anjlok 11,20 persen, menjadi penyumbang terbesar pelemahan IHSG.
- Ketidakpastian Pasar Global: Ketegangan geopolitik dan fluktuasi harga komoditas global turut memengaruhi sentimen investor.
- Fokus pada Saham BBCA: Dividen Tak Mampu Selamatkan Pelemahan
Saham BBCA kembali tertekan, turun 1,71 persen ke Rp8.600. Padahal, emiten ini akan membagikan dividen final sebesar Rp250 per saham.
Baca Juga: Saham BBRI dan BBCA Masuk di Zona Merah, Apakah Waktu yang Tepat Buat Beli?
Saham BBCA Tertekan Jelang Pembagian Dividen
Sebanyak 151,37 juta saham BBCA ditransaksikan dengan nilai transaksi mencapai Rp1,31 triliun. Pelemahan ini terjadi di tengah aksi jual besar-besaran oleh broker asing, seperti CGS International Sekuritas (net sell Rp255,8 miliar), CLSA Sekuritas (net sell Rp192,3 miliar), dan Maybank Sekuritas (net sell Rp153,7 miliar).
Investor asing mencatat net sell saham BBCA sebesar Rp611 miliar, dengan total net sell dalam sepekan mencapai Rp1,08 triliun. Saham BBCA telah tiga hari berturut-turut ditutup di zona merah, dengan penurunan year-to-date (ytd) sebesar 11,11 persen.
Sektor dan Saham yang Menarik Perhatian
- Sektor Tertekan:
- Teknologi: minus 11,20 persen
- Barang konsumsi nonprimer: minus 1,36 persen
- Transportasi dan logistik: minus 1,01 persen
- Sektor Menguat:
- Barang baku: plus 2,28 persen
- Barang konsumsi primer: plus 1,11 persen
- Infrastruktur: plus 0,36 persen
- Top Losers:
- SMIL: minus 25 persen ke Rp324
- KICI: minus 21,1 persen ke Rp120
- Top Gainers:
- FITT: plus 34,6 persen ke Rp175
- SOCI: plus 27,1 persen ke Rp178