4 Alasan Mengapa UEFA Nations League Masih Kalah Populer Dibanding EURO

Selasa 18 Mar 2025, 11:41 WIB
kompetisi UEFA Nations League masih kalah pamor dari EURO. (Sumber: UEFA)

kompetisi UEFA Nations League masih kalah pamor dari EURO. (Sumber: UEFA)

POSKOTA.CO.ID - UEFA Nations League mungkin masih dianggap kompetikemarin sore karena ajang ini masih tergolong baru.

Kompetisi UEFA Nations League yang baru digelar pada 2018 lalu ini pada mulanya dicetuskan sebagai pengganti laga-laga persahabatan antar timnas.

Dengan adanya gelaran UEFA Nations League, diharapkan laga-laga yang semula hanya bertajuk persahabatan atau uji coba bisa lebih menarik dan kompetitif.

Tujuannya sebenarnya sangat bagus, UEFA menginginkan adanya persaingan yang merata bagi seluruh Timnas di Eropa.

Baca Juga: Jadwal UEFA Nations League Pekan Ini, Leg 1 Babak Perempatfinal 2024-2025

UEFA Nations League untuk Kesetaraan Level

Dalam ajang UEFA Nations League, tim-tim dari negara kecil punya kesempatan bermain dengan lawan yang berlevel setara hingga jauh di atas mereka.

Meski telah diiming-imingi hadiah dan trofi, reputasi penyelenggaraan UEFA Nations League justru mendapat kritikan dari beberapa pemain dan pelatih.

Sisi yang paling dianggap merugikan adalah justru dengan adanya kompetisi model seperti ini, malah membuat pemain Eropa memiliki jadwal yang lebih padat ketimbang sebelumnya.

Beberapa pemain bintang, termasuk Kevin De Bruyne bahkan pernah terang-terangan menganggap bahwa kompetisi UEFA Nations League tidak penting.

Sebab itu pula, hingga tahun keempat sejak kompetisi ini didirikan, gengsi UEFA Nations League masih sangat jauh ketimbang turnamen semacamnya yang lain.

Fans sepakbola di seluruh Eropa kadung mengenal Piala Eropa atau EURO sebagai turnamen antar timnas yang paling sakral.

Baca Juga: UEFA Nations League Spanyol vs Swiss: Link Live Streaming, Jadwal Lengkap dan Prediksi Line Up

4 Alasan UEFA Nations League Kalah Pamor

Lantas, mengapa minat terhadap UEFA Nations League ini tidak begitu tinggi? Padahal di dalamnya tetap ada pemain-pemain bintang yang sama seperti di EURO?

Setidaknya ada 4 alasan untuk menjawab pertanyaan tersebut, antara lain:

1. Waktu Pelaksanaan

Kompetisi UEFA Nations League biasanya dimulai pada saat kompetisi liga domestik sedang libur di musim panas. Kemudian lanjutannya pun terkesan dipaksakan untuk disisipkan di antara padatnya jadwal liga yang bergulir.

Para penonton tentu lebih berfokus pada pertandingan-pertandingan klub setiap minggu tanpa mempedulikan kapan laga UEFA Nations League selanjutnya digelar.

Bahkan, adanya jeda kompetisi liga-liga Eropa seperti minggu ini karena harus memenuhi jadwal UEFA Nations Leageu, membuat banyak fans kecewa karena merasa terganggu.

Hal itu cukup menunjukkan bahwa fans lebih meminati persaingan semodel Derby London, El Clasico, Derby D'Italy, atau Der Klasiker ketimbang melihat pertandingan timnas di tengah-tengah ketatnya persaingan klub di liga masing-masing.

2. Komposisi Pemain yang Diturunkan

Seperti anggapan yang paling populer bahwa UEFA Nations League adalah persiapan untuk ajang yang lebih besar seperti Piala Dunia atau EURO, maka jelas dalam hal ini setiap pelatih tentu akan melakukan berbagai ekperimen terhadap timnya.

Untuk ajang UEFA Nations League, para pelatih akan meraba-raba banyak hal, entah dalam pemilihan anggota skuad, formasi yang diturunkan, hingga gaya permainan

Pada dasarnya, UEFA menggelar kompetisi ini memang untuk menjadi pengganti laga-laga persahabatan atau uji coba yang dianggap kurang kompetitif.

Dengan hal itu dapat disimpulkan bahwa UEFA Nations Legaue di sisi lain "hanya" serangkaian laga uji coba yang kini dibedakan dengan format dan adanya trofi hadiah.

Jadi sangat jelas, kekuatan tim-tim yang berlaga di ajang UEFA Nations League tentu bukan kekuatan yang sepenuhnya, beberapa masih belum sempurna dan bahkan banyak yang masih mentah.

Tim-tim besar dengan pemain melimpah seperti Inggris, Spanyol, Jerman, atau Perancis, pasti akan menurunkan komposisi pemain yang berbeda di setiap laga UEFA Nations League karena pelatih masih mencari pakem terbaik.

Sementara Piala Dunia dan EURO adalah turnamen sesungguhnya yang menjadi impian tertinggi seluruh insan sepakbola Eropa, yang mana di dalamnya harus sudah paten dalam segala hal.

Baca Juga: Prediksi Line Up dan Head to Head Belgia vs Prancis Jelang Laga UEFA Nations League Nanti Malam

3. Motivasi

Mengapa dulu saat kompetisi UEFA Nations League resmi diadakan banyak menuai protes dari pelatih dan pemain top Eropa?

Di mata beberapa pelatih dan pemain, kompetisi ini dianggap tidak penting dan terkesan terlalu dipaksaka.n Belum lagi, kompetisi ini diadakan di momen setelah pemain menjalani musim yang panjang bersama klubnya.

Alih-alih memanfaatkan waktu untuk bersitirahat dan liburan, para pemain Eropa justru digenjot dengan tugas tambahan untuk kembali bertugas di negaranya hanya beberapa saat setelah akhir kompetisi klub.

Tentu saja dengan kompetisi yang terkesan dipaksakan ini, motivasi, energi, dan semangat yang terpancar dari para pemain pun cuma sisa sehingga pastinya mereka tidak akan tampil all-out.

Belum lagi, para pelatih pasti akan menjaga betul konidisi pemain topnya dengan alasan takut sang pemain mengalami kelelahan atau cedera, apalagi turnamen Piala Dunia semakin dekat.

Faktor motivasi yang tidak membumbung tinggi serta energi yang seadanya, menjadikan alasan mengapa UEFA Nations League tidak menjadi kompetisi yang difavoritkan, sekalipun oleh penonton.

4. Level kompetisi dan atmosfer

Semua orang setuju bahwa yang lolos ke Piala Dunia atau EURO adalah tim-tim terbaik atau lebih tepatnya tim yang sedang berada dalam performa terbaik.

Dengan kompetisi bertajuk Piala Dunia atau EURO, seluruh tim yang berlaga di dalamnya akan tampil dengan kekuatan, fokus, mental, dan energi yang penuh karena terpengaruh oleh atmosfer kejuaraan ini.

Pemandangan ini tentu tidak terlihat di ajang UEFA Nations League sehingga prediksi untuk Piala Dunia tidak bisa lahir hanya melihat performa sebuah tim dari ajang buatan UEFA ini.

Berita Terkait

News Update