POSKOTA.CO.ID – Dalam bulan Ramadhan, terdapat momsen istimewa yang hanya akan dialami selama satu tahun sekali, yakni malam Lailatul Qadar.
Malam penuh kemuliaan ini menjadi momen yang dinantikan oleh umat Islam. Sebab diyakini lebih baik dari seribu bulan, dan menjadi malam diturunkannya Al-Quran atau Nuzulul Quran.
Namun, dalam salah satu kajiannya, Ustadz Abdul Somad mengatakan bahwa Allah SWT sengaja menyembunyikan waktu pastinya, sehingga umat Islam selalu berharap dan berburu keutamaannya.
Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Gelar Mudik Gratis, Cek Cara Daftarnya dan Rutenya
Waktu Lailatul Qadar
Mengenai arti malam Lailatul Qadar, hal tersebut telah dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Qadr, saat Allah SWT berfirman:
إِنَّا أَنزَلْنٰهُ فِی لَیْلَةِ ٱلۡقَدۡرِ
Innā anzalnāhu fī lailati -qadr(i)
وَمَآ أَدۡرَاكَ مَا لَیۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ
Wa mā adrāka mā lailatu l-qadri
لَیۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٌ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرٍ
Lailatu l-qadri khairum min alfī syahr(in)
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)
Baca Juga: Rahasia Mustajabnya Doa di Bulan Ramadhan, Ustaz Abdul Somad Beberkan Penjelasannya
Malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang luar biasa. Sebab, pintu langit terbuka, malaikat turun ke bumi, dan Allah Swt memberikan rahmat dan ampunan bagi seluruh umat manusia.
Menurut ustadz yang akrab disapa UAS ini, para ulama berbeda pendapat mengenai waktu pastinya. Ada yang menyebut malam pertama, malam ke-10, malam ke-21, malam ke-23, malam ke-25, dan malam ke-27.
Namun, pendapat yang paling kuat dari para ulama tersebut adalah malam ke-17, yang berdasarkan hadits Nabi Muhammad Saw:
“Carilah Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Muslim)
Berdasarkan hadits tersebut, maka malam ke-17, ke-19, ke-21, ke-23, dan ke-25 memiliki potensi besar menjadi waktu Lailatul Qadar.
“Namun, kita tidak boleh beristirahat pada satu malam saja, karena Allah SWT menyembunyikan waktu pastinya,” kata UAH dalam akun YouTube HAFIZQURANNET.
Dirinya juga menyebutkan pendapat dari Imam Fakhruddin ar-Razi dalam tafsirnya, “Mafatihul Ghaib” untuk menjelaskan hal tersebut.
Dia menyebutkan bahwa Allah SWT tidak menyebutkan secara spesifik siapa yang mendapatkan taubat nasuha, haji mabrur, salat wustho, dan Lailatul Qadar di malam tersebut.
Baca Juga: Mengenalkan Puasa pada Anak Sejak Dini, Ustaz Abdul Somad: Latih dengan Bijak dan Bertahap
“Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT ingin agar kita selalu berharap dan mendekatkan diri kepada-Nya,” jelasnya.
Selain itu, rahasia dibalik disembunyikannya waktu Lailatul Qadar adalah agar manusia senantiasa menghidupkan malam-malam di bulan Ramadhan dengan ibadah dan amal sholeh.
“Malam Lailatul Qadar menjadi motivasi bagi kita untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT,” tandasnya.
Karena malam Lailatul Qadar merupakan momen yang sangat istimewa, umat Islam diimbau untuk memanfaatkan momen tersebut dengan sebaik-baiknya.