Sakit Kepala Saat Puasa? Ini Dia Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Senin 17 Mar 2025, 14:34 WIB
Berikut beberapa penyebab dan cara mengatasi sakit kepala saat puasa yang harus Anda ketahui.(Freepik)

Berikut beberapa penyebab dan cara mengatasi sakit kepala saat puasa yang harus Anda ketahui.(Freepik)

POSKOTA.CO.ID – Karena akan terjadi perubahan pola makan dan pola tidur saat puasa, umat Islam bisa saja mengeluhkan beberapa masalah kesehatan, salah satunya sakit kepala.

Menurut International Headache Society (IHS), sakit kepala saat puasa adalah jenis sakit kepala yang terjadi setelah tidak makan selama delapan jam atau lebih.

Sakit kepala jenis ini biasanya akan ringan hingga sedang dan tidak berdenyut atau berdenyut. Juga dapat dirasakan di seluruh kepala (difus), atau rasa sakitnya mungkin terpusat di sekitar dahi.

Biasanya hal tersebut dikaitkan dengan gula darah rendah (hipoglikemia) dan dehidrasi. Sakit kepala ini juga dapat dikaitkan dengan penghentian konsumsi kafein, namun biasanya hilang setelah makan.

Baca Juga: Tips Latihan Beban Saat Puasa Ramadan dari Ade Rai: Kuat Puasa, Tetap Prima!

Gejala Sakit Kepala Saat Puasa

Melansir Verywell Health, sakit kepala saat puasa biasanya terjadi ketika orang tidak makan selama delapan jam atau lebih. Kabar baiknya, sakit itu akan hilang saat makan lagihingga waktu 72 jam.

Tidak makan dapat menjadi penyebabnya, hingga menjadi pemicu migrain. Semakin lama tidak makan, semakin besar kemungkinan sakit kepala ini akan terjadi.

Penelitian juga mendukung temuan bahwa orang yang biasanya mengalami sakit kepala lebih mungkin mengalami sakit kepala saat puasa daripada mereka yang tidak.

Penyebab Sakit Kepala Saat Puasa

Penyebab pasti sakit kepala saat berpuasa sebenarnya masih belum diketahui. Namun, ada beberapa teori mengapa hal ini terjadi:

Hipoglikemia

Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah hipoglikemia atau gula darah rendah. Namun di sisi lain, beberapa ilmuwan tidak menganggap gula darah sebagai penyebab sakit kepala saat puasa karena:

Glikogen adalah bentuk penyimpanan glukosa dalam tubuh. Pada orang sehat, kadar glikogen di hati cukup untuk mempertahankan kadar gula darah normal selama 24 jam.

Berita Terkait

News Update