Logo kerajaan sunda nusantara dan sunda empire (Sumber: Poskota/Yusuf Sidiq)

NEWS

Perbedaan Kerajaan Sunda Nusantara Archipelago dan Sunda Empire, Apakah Berhubungan?

Senin 17 Mar 2025, 07:25 WIB

POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini, publik kembali dibuat heboh dengan kemunculan Kekaisaran Sunda Nusantara oleh sebab kasus penangkapan pemalsuan STNK di Cianjur dan mengancam akan membubarkan Indonesia melalui sebuah surat.

Nama yang terdengar familiar ini langsung mengingatkan kita pada Sunda Empire yang sempat menggegerkan masyarakat beberapa waktu lalu.

Kedua kelompok ini memiliki konsep yang serupa, namun tetap memiliki perbedaan mendasar.

Baca Juga: Viral! Kerajaan Sunda Nusantara Archipelago Ancam Akan Membubarkan Indonesia dan Meledakan Jakarta

Sunda Empire dan Kekaisaran Sunda Nusantara: Apakah Berhubungan?

Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Akmal, mengungkapkan bahwa ada kemiripan antara kedua kelompok tersebut.

Hal ini terungkap saat pihak kepolisian menilang mobil yang dikemudikan oleh seseorang bernama Rusdi, yang mengaku sebagai warga Negara Kekaisaran Sunda Nusantara. Mobil tersebut menggunakan plat nomor yang tidak lazim.

“Dia ngakunya warga Negara Kekaisaran Sunda Nusantara. Kaya Sunda Empire gitu,” ujar Akmal.

Namun, benarkah kedua kelompok ini memiliki keterkaitan langsung?

Kekaisaran Sunda Nusantara: Lebih Tertutup

Menurut Rusdi, yang menyebut dirinya sebagai Jenderal Pertama, Kekaisaran Sunda Nusantara sebenarnya sudah lama berdiri. Namun, sempat mengalami pembubaran pada tahun 2011. Ia juga menjelaskan bahwa banyak anggotanya yang kemudian melebur dengan Sunda Empire.

Meski ada beberapa kemiripan, Rusdi menegaskan bahwa keduanya berada di bawah kepemimpinan yang berbeda. Perbedaan paling mencolok adalah sifat Kekaisaran Sunda Nusantara yang lebih tertutup dibanding Sunda Empire.

“Pertemuan sudah jarang banget. Kegiatan Sunda Nusantara tidak pernah ada. Kita enggak ada grup, komunikasi hanya antar petinggi saja. Kita tidak pernah koar-koar seperti Sunda Empire,” ujar Rusdi.

Senada dengan pernyataan tersebut, Petinggi Sunda Empire, Raden Ranggasasana alias Rangga, juga membantah adanya keterkaitan antara Sunda Empire dan Kekaisaran Sunda Nusantara.

“Sungguh tidak ada hubungan antara Sunda Empire-Earth Empire dengan Kekaisaran Sunda Nusantara yang lagi ramai diberitakan,” tegasnya.

Sunda Empire: Kerajaan dengan Klaim Sejarah yang Fantastis

Sunda Empire mengklaim bahwa mereka telah berdiri sejak zaman Alexander The Great pada 324 SM, lalu diwariskan ke Julius Caesar yang menikahi Cleopatra VII dan memerintah hingga 337 Masehi.

Menurut laporan BBC, Sunda Empire berada di bawah Dinasti Sunda Kala, yang dipimpin oleh Kanjeng Ratu Ratna Ningrum Wiranatadikusuma Siliwangi-Al Misri. Nasri Banks menjabat sebagai Grand Prime Minister, sementara Ranggasasana bertindak sebagai Sekretaris Jenderal De Heren XVII Sunda Empire.

Berbeda dengan Sunda Empire, Kekaisaran Sunda Nusantara tidak mengenal sistem monarki. Mereka hanya memiliki satu pemimpin, yaitu Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara, yang sebelumnya dijabat oleh Alex Ahmad Hadi Ngala.

Namun, Alex sendiri mengaku telah mundur dari jabatannya. “MASA itu Majelis Agung Sunda Archipelago. Ketuanya Ahmad Ngala tinggal di Depok,” ungkap Rusdi.

Meski memiliki pengikut, Rusdi mengakui bahwa jumlah anggota Kekaisaran Sunda Nusantara jauh lebih sedikit dibanding Sunda Empire.

Fenomena Kerajaan Fiktif: Mencari Ketenaran atau Hilangnya Akal Sehat?

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Benny Susetyo, menilai bahwa fenomena ini adalah bentuk irasionalitas yang muncul akibat keinginan untuk terkenal.

“Kalau orang rasional, pasti punya akal sehat dan logika untuk mempertimbangkan apakah langkah mereka ini masuk akal atau tidak,” kata Benny.

Menurutnya, fenomena semacam ini tidak perlu terlalu ditanggapi agar tidak semakin viral.

“Masyarakat kita gampang terpengaruh mitos. Begitu ada yang heboh, langsung ikut-ikutan. Kalau dibiarkan viral, nanti makin banyak orang berpikir ‘ah, bikin juga ah, biar terkenal’,” ujarnya.

Senada dengan Benny, Direktur Kepercayaan dan Masyarakat Adat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sjamsul Hadi, menegaskan bahwa baik Sunda Empire maupun Kekaisaran Sunda Nusantara hanyalah fantasi belaka.

“Kalau benar kerajaan, pasti ada struktur jelas dan turunannya dari abad ke berapa. Ini hanya fantasi untuk mencari sensasi agar terkenal,” katanya.

Sjamsul juga menegaskan bahwa orang-orang yang mendirikan kerajaan fiktif semacam ini bisa berisiko terkena sanksi pidana, sebagaimana yang terjadi pada pimpinan Sunda Empire sebelumnya.

Baca Juga: Waspada Hujan Petir! Update Ramalan Cuaca Bogor Senin 17 Maret 2025

Kesimpulan: Hanya Fenomena Sesaat?

Fenomena munculnya kerajaan-kerajaan fiktif ini mungkin hanya akan menjadi tren sesaat yang muncul dan hilang. Namun, jika melihat kasus di Cianjur hal tersebut harus diwaspadai sebab kelompok tersebut sudah melakukan ancaman ingin meledakan Jakarta.

Masyarakat seharusnya jangan mudah terpengaruh dengan klaim-klaim tanpa dasar sejarah yang kuat dan menjauhi dari kelompok radikal.

Pemerintah dan masyarakat sebaiknya lebih waspada terhadap gerakan semacam ini, bukan hanya karena berpotensi menyesatkan, tetapi juga bisa menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Tags:
Pemimpin Sunda EmpirePerbedaan kerjaan sunda nusantara dan sunda empireSunda EmpireKekaisaran Sunda NusantaraSunda Empire vs Kekaisaran Sunda Nusantara

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor