Suasana Blok F Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, dua pekan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 hijriah, Minggu, 16 Maret 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

JAKARTA RAYA

Dua Pekan jelang Lebaran, Pedagang Pasar Tanah Abang Keluhkan Omzet Turun 70 Persen

Minggu 16 Mar 2025, 20:21 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Para pedagang di Pasar Tanah Abang mengeluhkan penurunan omzet signifikan dari tahun ke tahun, termasuk sebelum Idul Fitri 1446 Hijriah.

Salah seorang penjual pakaian, Ucok Delpi, 33 tahun, mengatakan, momen jelang lebaran biasanya para pedagang di Pasar Tanah Abang meraup omzet tertinggi sepanjang tahun. Namun, omzet turun hingga 70 persen pada lebaran tahun ini.

"Turun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya, jauh banget bedanya. Jangan tahun-tahun sebelumnya kalau sama tahun lalu ini selisihnya besar," keluh Ucok di Blok F Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu, 16 Maret 2025.

Menurut pria asal Medan itu, fenomena ini disebabkan pergeseran perilaku konsumen yang semakin gemar berbelanja online dan serbuan produk impor di pasar domestik. Kemudian, banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan semakin memperburuk kondisi pedagang di Pasar Tanah Abang.

Baca Juga: Dua Pekan Jelang Lebaran, Pasar Tanah Abang Diserbu Pengunjung

"Mungkin kalau tahun lalu masih ada ramenya (keuntungannya) karena juga yang beli di sini buat dijual lagi, kalau beli banyak online kan orang masih ragu. Sekarang ini banyak yang kena PHK jadi ya begini," kata pria tersebut.

Ucok mengaku penurunan omzet ini sudah dirasakan sejak beberapa tahun terakhir, tetapi dampaknya semakin terasa dalam satu tahun terakhir.

Menurutnya, banyak pelanggan setianya beralih ke online shop yang menawarkan harga lebih murah. Sementara dirinya tidak mungkin untuk menurunkan harga di bawah pasaran jika tidak ingin rugi.

"Dulu momen hari raya itu ada Rp100 juta (omzetnya), sekarang dapat Rp20 juta saja susahnya minta ampun. Kalau tahun saja dapat Rp30 juta saja sudah sangat bersyukur," ujarnya.

Baca Juga: Perumda Pasar Jaya Pastikan Tak Ada Temuan Baru Minyak dan Beras Tak Sesuai Takaran

Keluhan yang sama juga disampaikan Beni, 37 tahun, pedagang berbagai macam kaus. Pria asal Kota Bogor itu mengaku sudah pasrah dengan daganannya yang sedang lesu, bahkan dagangannya baru terjual tiga saja hingga pukul 12.00 WIB.

"Sepi mas, dari pagi baru laku tiga saja itu juga ditawar. Ini mah cuma orangnya doang yang belinya mah 'ora ada'. Jalan-jalan ke sini itu orang-orang belanjanya enggak tahu di mana?" keluhnya.

Namun, Beni masih berharap dagangan laris pada sisa bulan Ramadhan ini, sehingga dirinya bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarga dengan riang.

Meski barang dijualnya bukan produk makanan yang bisa basi jika tidak terjual, tetapi tetap saja tidak untung jika terjual. Sebab, untuk bisa mengambil barang dagangan dari agen, ia harus berutang terlebih dahulu.

Baca Juga: Pemprov Jakarta Perketat Pengawasan Takaran MinyaKita dan Beras di Pasaran

"Utang mah harus tetap dibayar sebelum lebaran, kalau dagangan kagak lalu mau bayar dari mana. Semoga aja ramai terus sampai nanti lebara. Barang dagangan laku lebaran tenang," kata Beni.

Sementara itu, salah seorang pedagang bernama Sodiikin, 63 tahun, di Penyeberangan Multiguna (JPM) Pasar Tanah Abang, berharap dapat memberikan solusi konkret untuk membantu para pedagang Pasar Tanah Abang. Dengan demikian, pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang dan sekitarnya tetap eksis ditengah gempuran pakaian impor yang dijual online.

"Harapannya pemerintah dapat segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini. Jika tidak, kami pedagang bukan tidak mungkin Pasar Tanah Abang semakin terpuruk dan kehilangan daya saing," ucap Sodikin.

Pada Minggu, 16 Maret 2025 atau dua pekan menjelang lebaran, Pasar Tanah Abang mulai diserbu pengunjung. Ribuan orang memadati pasar grosir terbesar di Asia Tenggara ini untuk membeli berbagai kebutuhan lebaran, mulai dari pakaian, kain, hingga aksesoris.

Mayoritas pengunjung Pasar Tanah Abang adalah kaum perempuan, mereka tidak hanya dari Jakarta tapi juga dari Serang, dan Purwakarta.

Tags:
omzetlebaranPasar Tanah Abang

Ali Mansur

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor