Ada hal menarik yang disampaikan Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar talkswow Ramadan di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025.
Pak Menag berpesan, kita tidak boleh menembak orang yang tidak berdosa hanya karena kecemburuan sosial, entah kecemburuan politik, lantas kita menembak orang seolah-olah orang itu adalah melakukan korupsi, padahal tidak.
Maka itu sama dosanya dengan korupsi itu sendiri.
Makna pesan, jangan sampai penegak hukum salah memproses orang.
“Yang begini gue demen nih. Ini pesan penuh arti bagi kita semua, bukan hanya penegak hukum, juga profesi lainnya,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
“Makanya kalian jangan asal menuduh orang berbuat salah, apalagi merekayasa agar orang itu seolah-olah bersalah, padahal tidak. Kasihan orang tersebut,” tambah Yudi.
“Intinya jangan sampai mencari-cari kesalahan orang lain. Orang benar dicitrakan salah, yang salah malah dipersepsikan benar karena tadi, ada udang di balik batu,” urai mas Bro.
“Namun, kita harus berpikir positif bahwa lembaga penegak hukum termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat membantu kehidupan masyarakat dengan menjauhkan dari praktik korupsi, sehingga terhindar dari siksa api neraka,” urai Heri.
“Setuju, penegak hukum bertugas membasmi kejahatan apa pun jenis kejahatan itu sebagai upaya mencegah terjadinya kejahatan, mulai dari pencurian , penipuan hingga korupsi,” kata Yudi.
“Karenanya sering dikatakan penegak hukum berperan mengajak kepada kebaikan, bukan keburukan. Mencegah orang berbuat jahat, “ kata Heri.
“Kalau KPK mencegah orang berbuat korupsi namanya saja Komisi Pemberantasan Korupsi, artinya kita juga bisa mengartikan KPK mencegah orang masuk neraka. Itu masih kata pak Menag,” ujar mas Bro.