POSKOTA.CO.ID - Kabar duka datang dari dunia seni peran dan pendidikan tanah air. Subarkah Hadisarjana, aktor sekaligus seniman senior yang dikenal luas atas kiprahnya di panggung teater dan perfilman Indonesia, wafat pada Selasa, 11 Maret 2025.
Almarhum meninggal dunia dalam usia 67 tahun di Rumah Sakit Sentra Medika, Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: Innalilahi, Baim Wong Bagikan Kabar Duka Ayahandanya Johny Djaelani Tutup Usia Hari ini
Kabar meninggalnya Subarkah disampaikan langsung oleh Evry Joe, Ketua Humas Pengurus Besar Persatuan Artis Film Indonesia (PB Parfi) yang juga menjabat sebagai Direktur Rumah Film Indonesia. Melalui pernyataan resminya, Evry mengajak masyarakat untuk mendoakan almarhum.
"Semoga beliau berpulang dalam keadaan husnul khatimah, diampuni segala dosanya, diterima amal baiknya, dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Kami juga memohon maaf atas segala kesalahan beliau semasa hidup," tulis Evry Joe dalam pesannya.
Jenazah Subarkah disemayamkan di kediaman pribadinya yang berlokasi di kawasan Pondok Tirta Mandala, Depok. Setelah prosesi penghormatan terakhir dari keluarga, sahabat, dan rekan-rekan sejawat, almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tapos, Bogor.
Baca Juga: BREAKING NEWS, Artis dan Penyanyi Lawas Emilia Contessa Meninggal Dunia
Kontribusi Besar di Dunia Seni dan Pendidikan
Tak hanya dikenal sebagai seniman peran, Subarkah Hadisarjana juga merupakan sosok akademisi yang membaktikan dirinya di dunia pendidikan seni. Ia pernah mengajar di Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), khususnya di Program Studi Desain Produk (Mode).
Semasa pengabdiannya, ia pernah menjabat sebagai Wakil Dekan III Seni Rupa IKJ pada tahun 2008 dan sempat menduduki posisi Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan sebelum resmi pensiun tahun ini.
Karier Subarkah di dunia seni dimulai dari panggung teater. Ia aktif terlibat dalam pementasan-pementasan bersama kelompok teater bergengsi seperti Teater Populer dan Teater Koma. Di sana, ia menunjukkan kemampuannya tidak hanya sebagai aktor, tetapi juga sebagai penata rias dan desainer artistik.
Namanya kian melambung saat dipercaya menangani tata rias dalam film fenomenal Pengkhianatan G30S/PKI pada tahun 1982. Selain itu, ia juga mengerjakan efek khusus untuk film sejarah Djakarta 1966 arahan sutradara legendaris Arifin C. Noer.