"Ini menandakan tingkat ketimpangan ekonomi yang tinggi. Kita harus memastikan angka stunting dan TBC turun. Setiap wilayah harus aktif melakukan patroli kesehatan dan mendata ibu hamil yang kekurangan gizi," ujarnya.
Baca Juga: Walikota Bandung Luncurkan Layanan Katresna, Upaya Perlindungan bagi Perempuan dan Anak
Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pasar tumpah juga menjadi fokus. Farhan meminta lurah dan camat untuk melakukan pendekatan yang lebih humanis kepada para PKL untuk mencari solusi bersama.
"PKL dan ojek online adalah bagian dari ekosistem ekonomi kota ini. Kita harus memperlakukan mereka dengan bijak dan mencari solusi agar dampak ekonomi tidak semakin buruk," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengingatkan semangat koordinasi tidak boleh hanya bertahan di awal, tetapi harus konsisten. Menurutnya, sistem respons terhadap jalan rusak, lampu mati, dan pohon tumbang, harus terus ditingkatkan.
"Jangan cuma panas di awal, lalu kembali ke kebiasaan lama. Masyarakat semakin aktif mengawasi kinerja kita, dan kita harus lebih cepat merespons laporan yang masuk," katanya.
Erwin juga meminta agar camat dan lurah lebih aktif dalam melaporkan pengikisan tanah dan longsor agar bisa ditangani sebelum menjadi lebih parah.
"Kalau ada indikasi longsor, segera turun ke lapangan dan lakukan perbaikan secepat mungkin," ungkapnya.