POSKOTA.CO.ID - Bagi kamu yang sedang mencari kesempatan berkarier di perusahaan milik negara, Rekrutmen Bersama BUMN 2025 adalah momen yang tidak boleh dilewatkan.
Namun, agar proses pendaftaran berjalan lancar dan peluang lolos semakin besar, penting untuk mempersiapkan dokumen dengan baik.
Salah satu dokumen yang bisa menjadi nilai tambah adalah portofolio. Meskipun tidak selalu wajib, portofolio yang profesional bisa memberikan kesan lebih di mata perekrut. Yuk, simak cara membuat portofolio yang menarik dan relevan untuk Rekrutmen Bersama BUMN 2025!
Baca Juga: Klaim Saldo DANA Gratis Rp100.000, Bonus Cair ke E-Wallet dengan Cara Ini
Portofolio adalah kumpulan hasil karya, pengalaman, atau proyek yang menunjukkan kompetensi kamu di bidang tertentu.
Dalam rekrutmen BUMN, portofolio bisa menjadi pelengkap CV dan surat lamaran. Ini adalah bukti nyata dari keterampilan dan pencapaianmu, bukan sekadar klaim di atas kertas.
Keuntungan Portofolio untuk Rekrutmen BUMN:
- Menunjukkan Keahlian Secara Nyata: Portofolio memberikan bukti konkret atas kemampuanmu.
- Membedakan Diri dari Pelamar Lain: Dengan menampilkan pencapaian yang spesifik, kamu bisa lebih menonjol.
- Mudahkan Perekrut Menilai Potensi: Portofolio membantu perekrut memahami kemampuanmu lebih dalam.
- Tingkatkan Peluang Diterima: Terutama untuk posisi yang membutuhkan keahlian teknis atau kreatif.
Contoh Portofolio untuk Rekrutmen BUMN 2025
Portofolio harus disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang kamu lamar. Berikut beberapa elemen yang bisa kamu masukkan:
1. Proyek atau Karya yang Relevan
- Deskripsi proyek (jenis, tujuan, dan hasil yang dicapai).
- Peranmu dalam proyek tersebut.
- Hasil yang diperoleh (misalnya, peningkatan efisiensi atau produk yang dikembangkan).
Contoh:
- Untuk posisi teknik: Tampilkan desain konstruksi atau sistem yang pernah dikembangkan.
- Untuk posisi pemasaran: Sertakan kampanye iklan atau strategi digital marketing.
2. Sertifikat Pelatihan atau Workshop
- Sertifikat pelatihan profesional (HRD, teknik, akuntansi).
- Workshop keterampilan teknis (data analytics, coding, desain grafis).
- Sertifikat soft skill (kepemimpinan, komunikasi).
3. Publikasi atau Artikel yang Pernah Ditulis
- Artikel, makalah, atau publikasi yang relevan dengan bidangmu.
- Contoh:
- Untuk bidang jurnalistik: Sertakan artikel yang pernah dipublikasikan.
- Untuk bidang penelitian: Tampilkan hasil penelitian atau jurnal.
4. Penghargaan atau Prestasi
- Penghargaan dari kompetisi akademik atau profesional.
- Pencapaian dalam pekerjaan sebelumnya (misalnya, karyawan terbaik).
5. Testimoni atau Rekomendasi
- Testimoni dari atasan, klien, atau rekan kerja yang pernah bekerja denganmu.
Baca Juga: Jelang Semen Padang vs Persib, Kabau Sirah Harus Tampil dengan Skuad Seadanya Kontra Maung Bandung
Cara Membuat Portofolio Online yang Menarik
Portofolio yang baik tidak hanya berisi dokumen, tetapi juga harus disajikan dengan tampilan yang menarik. Berikut tipsnya:
1. Gunakan Platform Portofolio Digital
- LinkedIn: Cocok untuk menampilkan proyek, sertifikat, dan pengalaman kerja.
- Behance: Ideal untuk desainer grafis atau seniman.
- GitHub: Bagus untuk programmer yang ingin menunjukkan hasil coding.
- Google Sites atau Wix: Bisa digunakan untuk membuat portofolio pribadi.
2. Susun dengan Format yang Jelas
- Gunakan judul dan subjudul untuk setiap bagian.
- Tambahkan gambar atau screenshot proyek yang relevan.
- Pilih font profesional dan tata letak yang rapi.
3. Pastikan Ukuran File Tidak Terlalu Besar
- Gunakan format PDF dengan ukuran optimal agar mudah diunggah.
4. Tambahkan Link ke Portofolio Digital
- Sertakan tautan ke profil LinkedIn, Behance, atau Google Drive.
Meskipun portofolio tidak selalu menjadi syarat wajib dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2025, memiliki dokumen ini bisa meningkatkan peluangmu lolos seleksi.