Peserta kegiatan juga menyambut baik sinergi yang dilakukan antara BPJS Kesehatan dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat.
Mereka merasa sosialisasi ini memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai pentingnya kepesertaan JKN yang aktif sebagai syarat keberangkatan haji.
Ami, salah satu peserta kegiatan, menyampaikan bahwa informasi yang diberikan dalam sosialisasi ini sangat membantu.
Sebelumnya, banyak calon jemaah haji yang tidak mengetahui bahwa kepesertaan JKN yang tidak aktif dapat menjadi kendala dalam proses keberangkatan.
“Saya baru tahu kalau kepesertaan JKN yang tidak aktif bisa menjadi kendala bagi calon jemaah haji. Sosialisasi ini sangat bermanfaat karena banyak yang masih belum memahami prosedurnya dengan jelas,” ungkap Ami.
Kemudian rudi salah satu peserta kegiatan juga berharap agar sosialisasi seperti ini dapat dilakukan secara lebih luas.
Baca Juga: Aktifkan Kembali Kepesertaan BPJS Kesehatan Melalui Aplikasi JKN Mobile, Begini Caranya
Dengan begitu, informasi mengenai pentingnya kepesertaan JKN bagi calon jemaah haji bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat, terutama mereka yang sedang dalam persiapan keberangkatan.
“Pemeriksaan kesehatan ini bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar bertujuan untuk memastikan bahwa jemaah dalam kondisi sehat. Dengan kepesertaan JKN yang aktif, mereka bisa mengakses layanan pemeriksaan kesehatan dengan lebih mudah tanpa terbebani biaya tambahan,” jelas Rudi, salah satu peserta dari pihak Suku Dinas Kesehatan.
BPJS Kesehatan berharap kerja sama ini bisa memastikan semua calon jemaah haji berangkat ke Tanah Suci dengan perlindungan kesehatan yang maksimal.
Tidak hanya itu, edukasi yang terus dilakukan juga bertujuan agar masyarakat semakin paham pentingnya menjaga kepesertaan JKN tetap aktif untuk mendukung kelancaran ibadah.
Melalui berbagai upaya ini, BPJS Kesehatan ingin memastikan calon jemaah haji berangkat dalam kondisi sehat dan siap menjalankan ibadah dengan tenang.