Untung dan Rugi Pinjaman Online: Masih Berani Ajukan Pinjol? Simak Selengkapnya

Berbeda dengan bank tradisional yang sangat mempertimbangkan riwayat kredit peminjam, banyak penyedia pinjaman online lebih fleksibel dalam menilai risiko kredit.

Ini memberikan kesempatan bagi individu dengan skor kredit rendah untuk tetap mendapatkan pinjaman.

Layanan 24/7

Pinjaman online dapat diajukan kapan saja, termasuk di luar jam kerja atau bahkan pada hari libur. Hal ini memberikan kemudahan tambahan bagi mereka yang membutuhkan dana dalam situasi mendesak.

Baca Juga: Pinjol Cepat Cair 2025 Langsung ke Dana, Aman untuk Galbay dan Data Bermasalah?

Kerugian Pinjaman Online

Bunga yang Lebih Tinggi

Salah satu kekurangan utama pinjaman online adalah tingkat bunga yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan konvensional.

Jika tidak dikelola dengan baik, bunga yang tinggi dapat membebani keuangan peminjam dalam jangka panjang.

Potensi Penagihan yang Agresif

Beberapa penyedia pinjaman online menerapkan metode penagihan yang agresif jika terjadi keterlambatan pembayaran.

Ini dapat berupa telepon terus-menerus, pesan intimidatif, atau bahkan kunjungan langsung ke rumah peminjam.

Baca Juga: Sudah Ganti Nomor HP, Tapi Masih Dikejar DC Pinjol? Begini Cara Mereka Melacak Debitur Galbay

Risiko Keamanan Data

Pengajuan pinjaman online mengharuskan peminjam memberikan data pribadi dan keuangan. Jika tidak berhati-hati dalam memilih penyedia layanan, ada risiko kebocoran atau penyalahgunaan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ancaman dari Penyedia Ilegal

Pesatnya pertumbuhan pinjaman online juga menarik penyedia ilegal yang tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pinjaman dari penyedia ilegal bisa memiliki syarat yang tidak transparan dan berpotensi merugikan peminjam.

Potensi Terjebak dalam Siklus Utang

Karena kemudahannya, pinjaman online dapat menyebabkan ketergantungan jika tidak dikelola dengan bijak. Beberapa orang terjebak dalam siklus pinjaman, di mana mereka terus-menerus meminjam untuk melunasi utang sebelumnya, yang akhirnya memperburuk kondisi keuangan mereka.