Normalisasi Sungai, Pemprov Jakarta Bebaskan 634 Bidang Tanah di 3 Wilayah

Jumat 07 Mar 2025, 15:32 WIB
Luapan Sungai Ciliwung akibat air kiriman dalam peristiwa banjir di Pengadegan Timur, Kelurahan Pancoran, Jakarta Selatan. (Sumber: Poskota/Angga Pahlevi)

Luapan Sungai Ciliwung akibat air kiriman dalam peristiwa banjir di Pengadegan Timur, Kelurahan Pancoran, Jakarta Selatan. (Sumber: Poskota/Angga Pahlevi)

Sementara, dalam program jangka menengah, Dinas SDA Jakarta Jakarta melakukan berbagai inovasi pengendalian banjir untuk meminimalkan dampak curah hujan yang tinggi.

Program penanganan banjir tersebut telah disusun melalui rencana aksi roadmap yang akan menjadi landasan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.

Lebih lanjut, Hendri menyampaikan, untuk program jangka panjang, sejauh ini upaya yang dilakukan pembangunan 47 waduk/situ/embung di sejumlah wilayah Jakarta.

Baca Juga: Anggota DPRD Jakarta Minta Pemprov Segera Tuntaskan Normalisasi Sungai

Kemudian penerapan sistem pengelolaan air atau sistem Polder. Saat ini terdapat 52 sistem polder telah dibangun Dinas SDA dari target di masterplan sebanyak 70 polder.

"Adapun polder merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk membantu suatu area mengalirkan air yang tidak dapat mengalir dengan gravitasi dengan cara dipompa," beber Hendri.

Upaya lain yang dilakukan yakni melakukan pengerukan di kali, sungai, ataupun waduk yang ada di Jakarta. Sehingga kapasitas saluran tetap optimal dalam menampung air.

"Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan genangan saat musim hujan," ucap Hendri.

Dinas SD Jakarta juga terus melakukan pemasangan tanggul sungai atau sheet pile. Pemasangan tanggul bertujuan untuk menanggulangi tanah longsor di sekitar kali atau sungai.

Sheet pile yang telah dibangun seperti di Kali Pesanggrahan, Jakarta Barat dan Kali Sunter segmen Pompa Pulomas, Jakarta Utara.

Disisi lain, Dinas SDA Jakarta juga mengoptimalkan sarana dan prasarana banjir seperti penyiagaan rumah pompa, pintu air, alat berat, serta pemeliharaan atau perawatan agar dapat bekerja secara maksimal saat kondisi pra maupun saat penanganan banjir.

"Penyiagaan Satuan Tugas/Satgas di lapangan juga dilakukan sebagai langkah mitigasi banjir," tukasnya.

Berita Terkait
News Update