Selama puasa, tubuh tidak hanya kehilangan cairan melalui keringat, tetapi juga melalui proses metabolisme dan pernapasan.
Dehidrasi yang terjadi saat puasa bisa menyebabkan gejala seperti kelelahan, pusing, mulut kering, dan bahkan gangguan konsentrasi. Oleh karena itu, menjaga hidrasi tubuh menjadi hal yang sangat penting, meskipun kita berpuasa.
Namun, bukan hanya kuantitas air yang perlu diperhatikan, tetapi juga kualitasnya, yaitu dengan mengganti cairan tubuh yang hilang serta elektrolit penting yang mendukung keseimbangan tubuh.
Baca Juga: Anti Gabut! Inilah 7 Ide Ngabuburit Seru yang Bisa Dicoba saat Puasa Ramadhan
Benarkah minuman isotonic efektif cegah dehidrasi saat puasa Ramadhan?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman isotonic dapat membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan lebih efektif dibandingkan dengan air biasa.
Hal ini karena kandungan elektrolit dan karbohidrat dalam minuman isotonic membantu tubuh menyerap cairan dengan lebih cepat.
Sebagai contoh, sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Sports Science and Medicine menunjukkan bahwa minuman isotonic lebih efektif dalam mengembalikan hidrasi tubuh setelah berolahraga intens dibandingkan dengan air mineral atau minuman tanpa elektrolit.
Namun, perlu dicatat bahwa minuman isotonic tidak selalu diperlukan oleh setiap orang. Penggunaan minuman ini lebih dianjurkan untuk mereka yang terlibat dalam aktivitas fisik yang intens atau bagi mereka yang berada dalam kondisi yang sangat panas. Untuk orang yang berpuasa dalam kondisi normal tanpa banyak aktivitas fisik, air putih yang cukup tetap menjadi pilihan utama untuk menjaga hidrasi.
Pendapat Dokter tentang Minuman Isotonic saat Puasa
Menurut dr. Muhammad Kurniawan, seorang dokter spesialis gizi klinik, konsumsi minuman isotonic bisa bermanfaat selama puasa, tetapi harus dilakukan dengan bijak.
"Minuman isotonic mengandung elektrolit dan gula yang dapat membantu mengembalikan cairan tubuh, namun, selama puasa, konsumsi minuman ini tidak boleh berlebihan karena kandungan gula yang tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah," ujarnya.
Selain itu, dr. Kurniawan juga menambahkan bahwa minuman isotonic lebih efektif saat berbuka puasa dibandingkan saat sahur.