Bantuan sosial diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar. Penerima diharapkan menggunakan dana dengan bijak, seperti:
- Membeli kebutuhan pokok (beras, minyak, telur, sayur).
- Membayar keperluan pendidikan anak (buku, seragam, biaya sekolah).
- Memenuhi kebutuhan kesehatan (obat-obatan, pemeriksaan kesehatan).
- Hindari penggunaan bantuan untuk keperluan konsumtif yang tidak mendesak.
5. Waspada terhadap Penipuan dan Penyalahgunaan
Agar terhindar dari penipuan dan penyalahgunaan bansos, perhatikan hal berikut:
- Jangan mudah percaya pada informasi tidak resmi yang tersebar di media sosial atau pesan singkat.
- Jangan bagikan data pribadi seperti NIK, nomor rekening, atau kode OTP kepada pihak yang tidak dikenal.
- Laporkan pungutan liar atau permintaan biaya tambahan yang tidak sesuai aturan.
- Jika menemukan indikasi penipuan, segera laporkan ke Kementerian Sosial, pemerintah daerah, atau kepolisian.
6. Memastikan Kepesertaan Tetap Aktif
Agar tetap terdaftar sebagai penerima bansos, lakukan langkah berikut:
- Rutin melakukan verifikasi data melalui aplikasi Cek Bansos atau kantor desa/kelurahan.
- Perbarui data jika ada perubahan seperti alamat, pekerjaan, atau jumlah anggota keluarga.
- Pastikan tetap tercatat dalam DTKS, karena penerima yang tidak aktif bisa dikeluarkan dari daftar bantuan.
- Jika ada kendala terkait status kepesertaan, segera lakukan pengaduan ke Dinas Sosial setempat.
Menjadi penerima bansos merupakan hak bagi masyarakat yang memenuhi kriteria. Namun, ada beberapa langkah penting yang perlu dilakukan setelah terdaftar agar bantuan dapat diterima dan dimanfaatkan dengan maksimal.
Mulai dari memastikan status kepesertaan, memahami jenis bantuan yang diterima, mengecek jadwal pencairan, menggunakan bantuan dengan bijak, hingga memastikan data tetap aktif.
Jika mengalami kendala, segera hubungi pihak berwenang agar mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya.