Pembebasan Lahan Bantaran Sungai, Pemprov Jakarta Bakal Lakukan Pendeketan Humanis

Kamis 06 Mar 2025, 16:21 WIB
Gubernur Jakarta, Pramono Anung melakukan pemantauan banjir menggunakan helikopter, Kamis, 6 Maret 2025. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

Gubernur Jakarta, Pramono Anung melakukan pemantauan banjir menggunakan helikopter, Kamis, 6 Maret 2025. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta melakukan pendekatan secara manusiawi bagi warga yang tinggal di bantaran sungai terkait program pembebasan lahan.

Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengatakan, pendekatan secara humanis perlu dilakukan supaya masyarakat mengerti dan memahami, sehingga tidak timbul konflik.

"Yang jelas pasti akan dilakukan pembebasan. Cuma dalam pendekatan untuk pembebasan, kami akan melanjutkan pemerintah-pemerintah sebelumnya bahwa pendekatannya harus lebih humanis, manusiawi," kata Pramono kepada wartawan, Kamis, 6 Maret 2025.

"Karena kita juga harus bisa menyadarkan kepada penduduk yang ada di lokasi yang perlu dilakukan normalisasi bahwa kalau mereka tetap tinggal di sana, kapanpun pasti dampak dari banjir itu ada," tambahnya.

Baca Juga: Pantau Banjir Lewat Udara, Pramono Sebut Kondisi Jakarta Berangsur Normal

Pramono menyampaikan, dalam proses pembebasan lahan, Pemprov Jakarta menyediakan hunian rusun (rusun) dan sejenisnya untuk masyarakat yang terdampak pembebasan.

"Ya, nanti kita siapkan misalnya, apakah kita buatkan hunian rumah susun dan sebagainya," jelasnya.

Pembebasan lahan warga yang tinggal di bantaran sungai rencananya bakal dilakukan dalam jangka waktu menengah. Ia berharap pembebasan selesai selama memimpin Jakarta.

"Kita akan mulai. Mudah-mudahan dalam kepemimpinan saya bisa diselesaikan," jelas Pramono.

Baca Juga: Banjir Bekasi dan Karawang: 1.400 Pelanggan PLN Belum Teraliri Setrum

Adapun tiga wilayah yang dilakukan pembebasan lahan, yakni Pengadegan, Cawang dan Bidara Cina. Ketiga wilayah tersebut terdampak banjir paling parah di Jakarta.

Berita Terkait
News Update