Puasa dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh yang sering dikaitkan dengan resistensi insulin dan penyakit kronis lainnya.
Baca Juga: Ternyata Sereal Tak Disarankan sebagai Menu Sarapan, Bisa Bahaya untuk Penderita Diabetes!
Tips Aman Berpuasa bagi Penderita Diabetes
Agar puasa tetap aman dan tidak menimbulkan komplikasi, dr. Zaidul Akbar menyarankan beberapa hal berikut:
Konsultasi dengan Dokter
Sebelum memutuskan untuk berpuasa, penderita diabetes harus berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan mereka memungkinkan.
Pilih Sahur yang Sehat
Konsumsilah makanan yang mengandung serat tinggi, protein, dan lemak sehat agar energi dapat bertahan lebih lama. Contohnya adalah oatmeal, telur, alpukat, dan kurma.
Hindari Makanan Manis Berlebihan saat Berbuka
Mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah dapat membantu mencegah lonjakan gula darah yang drastis setelah berbuka.
Perbanyak Konsumsi Air Putih
Dehidrasi dapat memperburuk kondisi penderita diabetes, sehingga penting untuk memastikan asupan cairan yang cukup selama waktu berbuka hingga sahur.
Pantau Kadar Gula Darah Secara Rutin
Jika kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) atau terlalu tinggi (hiperglikemia), penderita sebaiknya membatalkan puasa dan segera mencari pertolongan medis.
Hindari Makanan Olahan dan Gorengan
Makanan yang digoreng dan diproses dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat dan mengganggu kontrol diabetes.
Jaga Aktivitas Fisik
Tetap aktif dengan aktivitas ringan seperti berjalan kaki setelah berbuka dapat membantu menjaga kestabilan gula darah.
Baca Juga: Ternyata Ada 8 Gejala Diabetes yang Muncul Malam Hari dan Harus Diwaspadai, Apa Saja?
Siapa yang Sebaiknya Tidak Berpuasa?
Meskipun puasa memiliki banyak manfaat, tidak semua penderita diabetes disarankan untuk melakukannya. Orang-orang yang mengalami kondisi berikut sebaiknya tidak berpuasa tanpa pengawasan medis:
- Penderita diabetes tipe 1 yang bergantung pada insulin dosis tinggi
- Penderita diabetes yang memiliki riwayat hipoglikemia berat
- Pasien yang mengalami komplikasi serius seperti gagal ginjal atau gangguan jantung