114 Sekolah di Bekasi Rusak Akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Langkah Pemulihan

Kamis 06 Mar 2025, 23:48 WIB
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengonfirmasi bahwa sejumla fasilitas pendidikan rusak lantaran terdampak banjir dan tersebar di Kota serta Kabupaten Bekasi. (Sumber: Dok Kemendikdasmen)

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengonfirmasi bahwa sejumla fasilitas pendidikan rusak lantaran terdampak banjir dan tersebar di Kota serta Kabupaten Bekasi. (Sumber: Dok Kemendikdasmen)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID – Banjir besar yang melanda wilayah Bekasi, Jawa Barat, menyebabkan kerusakan pada 114 gedung sekolah dari tingkat SD hingga SMA.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengonfirmasi bahwa fasilitas pendidikan yang terdampak tersebar di Kota dan Kabupaten Bekasi.

“Total ada 90 SD, tujuh SLB, sembilan SMA, lima SMK, dan tiga SMP yang terkena dampak banjir,” ujar Abdul Mu'ti pada Kamis, 6 Maret 2025.

Baca Juga: Bantu Warga Terdampak Banjir, Pemprov Jakarta Kirim Logistik hingga Personel ke Bekasi

Rinciannya, 45 SD di Kabupaten Bekasi dan 45 di Kota Bekasi, sementara SLB masing-masing dua di Kabupaten dan lima di Kota. Untuk SMA, empat berada di Kabupaten dan lima di Kota Bekasi, sedangkan SMK dan SMP yang terdampak seluruhnya berada di Kota Bekasi.

Terkait pemulihan pasca-banjir, Abdul Mu'ti menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan sesuai tingkat kerusakan dan anggaran yang tersedia.

Namun, ia menekankan bahwa perbaikan sekolah bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga pemerintah daerah.

Baca Juga: Bima Arya Minta Wali Kota Bekasi Data Korban Banjir, Bakal Terima Bantuan

“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota untuk menentukan mana yang menjadi tanggung jawab pusat dan mana yang ditangani daerah,” jelasnya.

Selain merusak gedung sekolah, banjir ini juga mengakibatkan kerusakan berbagai aset dan fasilitas di wilayah terdampak. Pemerintah kini tengah berupaya melakukan pemulihan agar kegiatan belajar mengajar bisa kembali normal sesegera mungkin.

Berita Terkait
News Update