Tiga Kecamatan di Karawang Terendam Banjir, Ribuan Warga Terdampak dan Ratusan Mengungsi

Rabu 05 Mar 2025, 12:32 WIB
Personil BPBD Kabupaten Karawang melakukan evakuasi warga terdampak banjir pada Selasa, 4 Maret 2025. (Sumber: Dok BPBD Kabupaten Karawang)

Personil BPBD Kabupaten Karawang melakukan evakuasi warga terdampak banjir pada Selasa, 4 Maret 2025. (Sumber: Dok BPBD Kabupaten Karawang)

KARAWANG, POSKOTA.CO.ID – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Karawang sejak Selasa, 4 Maret 2025 sore, menyebabkan banjir di tiga kecamatan dengan ketinggian air mencapai dua meter.

Akibatnya ribuan warga terdampak dan ratusan di antaranya terpaksa mengungsi.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, wilayah terdampak meliputi Kecamatan Teluk Jambe, Karawang Barat, dan Pangkalan. Di Teluk Jambe, banjir merendam empat desa, yaitu Desa Karangligar, Mekarmulya, Mulyajaya, dan Wanakerta. Sementara di Karawang Barat, banjir melanda Desa Tanjungmekar dan Kelurahan Karawangkulo.

Sedangkan di Kecamatan Pangkalan, empat desa terdampak adalah Desa Mulangsar, Ciptasari, Tamanmekar, dan Tamansari.

Baca Juga: Banjir Jakarta: 71 RT Tergenang dan 4.243 Warga Mengungsi

Ketinggian air di wilayah terdampak bervariasi antara 10 hingga 200 sentimeter. Data sementara dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Karawang mencatat sebanyak 3.659 kepala keluarga atau 10.180 jiwa terdampak, dengan 375 warga mengungsi di posko Desa Karangligar.

"Kami terus melakukan evakuasi warga yang terdampak, sekaligus mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga," ujar Kepala BPBD Karawang Asep Wahyu Suherman dalam keterangannya, Rabu 5 Maret 2025.

Adapun kebutuhan mendesak di lapangan meliputi makanan siap saji, air bersih, selimut, matras, perlengkapan kebersihan, dan hygiene kit.

Baca Juga: Tangani Banjir di Jabar, Banten, dan Jakarta, Pemerintah Prioritaskan Evakuasi Warga

Pemerintah Kabupaten Karawang sebelumnya telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Cuaca Ekstrem, Gelombang Ekstrem, Abrasi, dan Tanah Longsor sejak 8 November 2024 hingga 31 Mei 2025.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang, serta tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Berita Terkait

News Update