Sejak dahulu, para ulama berbeda pendapat mengenai kapan Lailatul Qadr terjadi. Beberapa pendapat yang populer adalah:
1. Malam ke-1 Ramadhan
Ada pendapat yang mengatakan bahwa Lailatul Qadr jatuh pada malam pertama Ramadhan. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa rahmat Allah SWT sudah mulai turun sejak awal bulan suci ini.
2. Malam ke-17 Ramadhan
Beberapa ulama berpendapat bahwa Lailatul Qadr jatuh pada malam ke-17 Ramadhan, bersamaan dengan peristiwa Nuzulul Qur’an, yaitu saat Al-Qur’an pertama kali diturunkan.
Pendapat ini banyak dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, yang juga memperingati Nuzulul Qur’an pada malam tersebut.
3. Malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadhan
Hadis Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa Lailatul Qadr terjadi di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil.
Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah puasa pada malam-malam tersebut.
4. Malam ke-27 Ramadhan
Sebagian besar ulama, termasuk Imam Ahmad, Imam Syafi’i, dan banyak masyarakat Muslim, meyakini bahwa Lailatul Qadr jatuh pada malam ke-27 Ramadhan.
Baca Juga: Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen Bagikan Tips Tetap Bugar saat Puasa di Bulan Ramadhan
Tanda-Tanda Lailatul Qadr
Meskipun waktu pastinya tidak diketahui, ada beberapa tanda yang sering dikaitkan dengan malam Lailatul Qadr, antara lain yakni.
- Udara dan suasana malam terasa tenang dan damai.
- Tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
- Matahari keesokan harinya terbit dengan sinar yang lembut, tanpa cahaya yang menyilaukan.
- Hati terasa lebih tentram dan khusyuk dalam beribadah.
Dengan memahami perbedaan antara Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadr serta mengamalkan ibadah dengan sungguh-sungguh, semoga kita semua mendapatkan keberkahan dari malam yang penuh kemuliaan ini.